JAYAPURA (KT) – Dandim 1715/Yahukimo, Letkol Inf Johanis Victorianus Tethool membenarkan insiden penembakan yang menyebabkan salah satu anggotanya, Praka AS terkena luka tembak di kaki.
Kepada Kawattimur, Kamis (28/7/2022) malam Dandim Johanis mengaku kejadian bermula saat terjadi perkelahian antara salah satu oknum prajurit TNI dengan oknum anggota Satgas Damai Cartenz di salah satu warung makan yang berlokasi di samping Polsek Kota Jalan Pemukiman Jalur 1 Distrik Dekai, Rabu (27/7/2022) malam.
“Dari laporan yang saya terima, ada anggota kita (Kodim) yang baru bergabung makan di warung. Dia dalam kondisi sakit dan malaria. Karena terlambat dapat pelayanan jadi marah sama yang punya warung. Disamping warung makan itu ada polsek lalu dipanggil datang anggota brimob yang ditempatkan di Polsek itu. Kemudian ditegur,” ungkap Dandim.
“Anggota ini berpakaian preman. Karena merasa tidak terima ditegur sehingga marah dan terjadi perkelahian. Begitu dibawa ke Polsek, dia ini mengaku anggota dan akhirnya dibawa ke rumah sakit lalu dibawa kembali. Keluarganya tidak terima pemukulan itu. Teman-temannya angkatan Tamtama yang baru juga ikut kesana lempar Polsek hingga brimob lakukan tembakan dan salah satunya Praka AS ini kena,” ujarnya menambahkan.
Akibat penembakan itu, korban yakni Praka AS mengalami luka tembakan pada bagian paha kanan. Korem 172/PWY bersama Polda Papua telah mengirimkan Tim Investigasi untuk melakukan penyidikan dan olah TKP untuk mengungkap kejadian yang sebenarnya.
Terkait kejadian ini, kata Dandim, Praka AS telah dilakukan pengobatan di RSUD Dekai dimana rekan-rekannya yang melakukan pelemparan sudah dimintai keterangan. ” Para oknum prajurit TNI yang melakukan pelemparan ke Polsek saat ini sedang diperiksa untuk penyelidikan, untuk selanjutnya dari Korem 174/PYW dan Polda Papua juga akan mengirimkan tim untuk melakukan investigasi terkait kejadian ini,” kata Dandim yang saat ini kejadian sedang berada di Kabupaten Nduga.
Ia menambahkan TNI dan Kepolisian berkomitmen menyelesaikan persoalan yang telah terjadi sehingga tidak memicu situasi yang tidak kondusif antara dua instansi keamanan ini,” kata Johanis. **