Puluhan Hektar Lahan Perkebunan di Distrik Maima Terendam Air

Nampak Perkebunan Masyarakat di Wilayah Distrik Maima Yang Terendam Air

Wamena (KT) – Puluhan hektar lahan perkebunan yang terbentang sepanjang bantaran Sungai Balim di Wilayah Distrik Maima Kabupaten Jayawijaya terendam air.

Terendamnya lahan perkebunan masyarakat di beberapa wilayah terutama sepanjang bantaran sungai Balim, salah satunya di Distrik Maima, diakibatkan curah hujan yang terus meningkat di Wilayah Kabupaten Jayawijaya pada awal bulan Januari hingga Februari Tahun 2023.

Marthen Lokobal, salah satu warga setempat yang berprofesi sebagai petani Rica di Wilayah Distrik Maima menyebutkan, kejadian banjir yang terjadi di wilayah Distrik Maima sudah terjadi sejak awal bulan Januari hingga bulan Februari tahun 2023 dan kejadian yang sama sering terjadi dua kali selama satu tahun berjalan, tepatnya di Bulan April dan Bulan Desember.

“Akibat hujan terus, ini sebenarnya banjir susulan, sebenarnya itu terjadi sejak Januari hingga sekarang,” ungkap Marthen Lokobal, Jumat (10/2/2022) di Wilayah Distrik Maima Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua Pegunungan (Provinsi-PP).

Menurutnya, pada awal Januari lalu, banjir yang terjadi tidak terlalu besar, namun akibat hujan yang terus mengguyur Kabupaten Jayawijaya dan sekitarnya, air yang ada di Sungai Balim meluap luas, membuat lahan-lahan pertanian milik masyarakat ikut berdampak terendam air, dan tidak hanya lahan perkebunan, beberapa badan jalan yang selalu digunakan masyarakat ikut terendam air.

“Jadi kami di Maima ini lahan masyarakat sudah tertutup air dan itu terjadi hampir 4 kampung tergenang air semua,” ungkap Marthen.

Diakui Marthen, akibat meluapnya air, membuat lahan perkebunan rica yang dikelola sebanyak 20 Bedeng ikut terendam air dan hal ini membuat dirinya mengalami gagal panen.

Dijelaskan, selama curah hujan masih terus tinggi dan air masih terus meluap dan menggenangi lahan perkebunan masyarakat, akan sangat berdampak kepada pendapatan warga masyarakat yang ada di Wilayah Distrik Maima, terutama bagi warga masyarakat yang berprofesi petani.

“Kebun Hepere di sini terendam semua dan rusak, dan kami tidak ada penghasilan selama 7 sampai 8 bulan ke depan, karena kita harus kembali dari nol lagi untuk cangkul dan tanam ulang dan itu butuh waktu selama 6 bulan ke depan untuk menghasilkan,” ungkap Marthen.

Menurutnya, sebanyak 5 kampung di daerah Distrik Maima terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Balim, dimana Kampung Menagaima, Kampung Minimo, Kampung Huseba, Kampung Kepi, Kampung Maima, merupakan daerah yang terdampak parah akibat luapan air dari Sungai Balim, sehingga dipastikan masyarakat yang ada di 5 Kampung tersebut akan kehilangan mata pencaharian dari lahan perkebunan dan akan terjadi kekurangan bahan makanan.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayawijaya, Amsal Wamo membenarkan kejadian yang terjadi, namun menurutnya hal yang terjadi merupakan kejadian biasa yang terjadi di saat musim penghujan.
BPBD hanya bisa menyampaikan himbauan kepada masyarakat yang ada dan hidup di sepanjang bantaran Sungai Kali Balim agar lebih berhati-hati dan tetap waspada.(NP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *