YAHUKIMO (KT) – Pemerintah Kabupaten Yahukimo akan merelokasi masyarakat yang menggungsi pasca kontak tembak yang terjadi di Kabupaten Yahukimo, dua pekan lalu.
Hal ini disampaikan Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli saat meninjau empat posko pengungsian masyarakat, bersama Dandim 1715 Yahukimo Letkol Inf Tommy Yudistyo, Pj Sekda Suhayatno, Danki Brimob Iptu Jumari serta sejumlah Kepala OPD di Kota Dekai, Jumat (1/9/2023)
Dalam kunjungan tersebut Bupati berinteraksi langsung dengan para pengungsi sekaligus memberikan penguatan agar masyarakat tetap tenang, sebab kejadian yang terjadi di Yahukimo khususnya di Dekai bukanlah keinginan Pemerintah, Aparat Keamanan maupun masyarakat, melainkan oknum-oknum yang ingin menjadikan Kabupaten Yahukimo tidak aman sehingga menyebabkan korban jiwa.
” Pemerintah berharap masyarakat di seluruh Wilayah kabupaten Yahukimo untuk tetap tenang, belajar hidup dengan damai dan menahan diri. Kita juga berharap masyarakat turut berpartisipasi dalam menjaga keamanan, dengan memberikan informasi dan membantu pihak keamanan untuk mengungkap pelaku-pelaku dibalik kejadian-kejadian yang terjadi belakangan ini,” kata Bupati.
Bupatipun memastikan hingga saat ini Pemerintah bersama pihak keamanan berupaya melakukan proteksi sehingga situasi keamanan di Kabupaten Yahukimo tetap terkendali.
Pemerintah Yahukimo, kata Bupati, memaklumi dan mengerti kondisi traumatis yang dialami masyarakat khususnya para pengungsi pasca rentetan kejadian yang terjadi di Kabupaten Yahukimo.
Sehingga pemerintah berencana untuk merelokasi warga yang saat ini mengungsi untuk tinggal di tanah milik pemerintah daerah. ” Saya sudah sampaikan kepada setiap kepala suku untuk memilih tempat, untuk selanjutnya pemerintah akan menghibahkan tanah tersebut dan mengurus sertivikat atas nama suku tersebut,” kata Bupati.
Dikesempatan tersebut, Bupati sekaligus mengklarifikasi berbagai isu miring terkait keberadaan korps Marinir di Kabupaten Yahukimo. Bupati menjelaskan, kehadiran pasukan Maninir di Yahukimo merupakan kebijakan negara untuk untuk pengawasan wilayah perarian Provinsi Papua Pegunungan.
” Jadi isu itu dihembuskan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Penempatan Marinir di Yahukimo adalah jatah untuk Provinsi Papua Pegunungan, karena di Wamena tidak ada pelabuhan maka penempatannya di Yahukimo, Korps Marinir adalah mitra pemerintah dan tugas pemerintah adalah melakukan pelayanan publik dan pelayanan kepada masyarakat,” tegas Didimus.
Untuk itu, lanjut Didimus, Pemerintah berharap masyarakat di Kabupaten Yahukimo agar tetap tenang, belajar hidup dengan damai dan menahan diri. ” Kita diberikan berkat dengan hadirnya Kabupaten Yahukimo, mari kita belajar untuk merasa memiliki kabupaten ini, kita harus menghindari apapun yang berkaitan dengan konflik dan kita harus hidup rukun dan damai di rumah kita,” jelas Didimus.
Diakhir penyampaiannya, Didimus menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas partisipasi dari semua elemen keamanan khususnya Damdim 1715 Yahukimo dan Kapolres Yahukimo beserta jajaran dan sejumlah kesatuan – kesatuan Satgas yang bertugas di Dekai Yahukimo sehingga kondisi Yahukimo dalam keadaan aman dan terkendali.
Selain melihat langsung kondisi para pengungsi, Pemerintah juga menyerahkan bantuan berupa beras, bahan makanan serta sejumlah uang tunai. **