Mimika, (KT) – Suasana duka menyelimuti Bandara Mosez Kilangin, Timika, pada Rabu, 12 Juni 2024, ketika jenazah Daeng Rusli tiba setelah dievakuasi dari Kampung Timida, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai. Daeng Rusli, seorang warga sipil yang menjadi korban kekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Undius Kogoya, kini akan dipulangkan ke kampung halamannya di Makassar. Kehadiran jenazahnya di Timika mengundang tangis haru dari keluarga dan kerabat yang mengenang sosoknya sebagai seorang yang ramah dan penuh kasih sayang.
Jenazah Daeng Rusli tiba di Timika menggunakan pesawat Reven PK RVV. Proses evakuasi yang tidak mudah dari daerah konflik ke tempat yang lebih aman ini menunjukkan betapa berbahayanya situasi di wilayah yang dikuasai oleh KKB. Kedatangan jenazah disambut dengan penuh duka oleh keluarga yang telah menunggu dengan perasaan cemas dan harapan agar jenazah bisa segera dipulangkan ke kampung halaman.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2024, AKBP Dr. Bayu Suseno, S.H., S.I.K., M.M., M.H., turut menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya Daeng Rusli. “Sangat disayangkan, masyarakat sipil kembali menjadi korban kekejaman KKB. Kami berduka atas meninggalnya Daeng Rusli, dan berjanji untuk terus melindungi masyarakat dari ancaman KKB,” ujar AKBP Bayu dengan nada penuh kesedihan.
Beliau juga menegaskan komitmen Operasi Damai Cartenz 2024 untuk terus melakukan upaya penegakan hukum dan menghadirkan rasa aman bagi masyarakat Papua. “Kami akan terus melakukan penegakan hukum terhadap KKB Papua dengan tujuan menciptakan situasi keamanan yang damai dan kondusif. Masyarakat berhak hidup dengan aman tanpa ancaman,” tambahnya dengan penuh tekad.
Pada pukul 10.00 WIT, jenazah Daeng Rusli dijadwalkan diterbangkan ke kampung halamannya di Bulusibatang, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan, menggunakan pesawat Lion Air. Pihak keluarga sudah mempersiapkan penyambutan yang layak dan prosesi pemakaman yang penuh hormat sesuai dengan adat istiadat setempat. Mereka berharap agar perjalanan terakhir ini dapat berjalan lancar dan penuh penghormatan bagi almarhum.
Kepulangan jenazah Daeng Rusli ke kampung halaman di Sulawesi Selatan tidak hanya menjadi momen duka bagi keluarga, tetapi juga menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya menjaga keamanan dan stabilitas di Papua. Tragedi ini memperlihatkan betapa rentannya masyarakat sipil terhadap ancaman kekerasan yang terus menghantui wilayah tersebut. Harapan besar agar insiden serupa tidak terulang lagi di masa mendatang semakin kuat, dan bahwa masyarakat Papua dapat hidup dengan damai tanpa bayang-bayang kekerasan dari kelompok bersenjata.
Kejadian tragis ini menambah panjang daftar korban dari kekejaman yang dilakukan KKB di berbagai wilayah Papua. Pemerintah dan aparat keamanan diharapkan dapat segera mengambil tindakan tegas untuk mengakhiri aksi kekerasan yang dilakukan oleh KKB, dan melindungi masyarakat dari ancaman yang terus mengintai. Upaya maksimal untuk menciptakan keamanan dan kedamaian di Papua harus terus diperkuat agar masyarakat dapat hidup dengan rasa aman dan nyaman.
Semoga jenazah Daeng Rusli dapat beristirahat dengan tenang di tempat peristirahatan terakhirnya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan untuk menghadapi cobaan ini. Duka cita mendalam dirasakan oleh seluruh bangsa, dan menjadi pengingat bagi kita semua bahwa keamanan dan perdamaian adalah hak setiap warga negara. Tragedi ini tidak boleh dilupakan dan harus menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus berjuang demi keamanan dan kedamaian di seluruh negeri.