Ini Pengakuan Terduga Pelaku Pembunuh Sang Istri

Penyesalan datang terlambat. Frase itulah yang tepat menggambarkan tindakan penganiayaan yang dilakukan YR (46) yang merupakan Aparatur Sipil Negara di Provinsi Papua ini. Ia menganiaya istrinya hingga tewas pada Senin 24 September lalu.
Penyesalan datang terlambat. Frase itulah yang tepat menggambarkan tindakan penganiayaan yang dilakukan YR (46) yang merupakan Aparatur Sipil Negara di Provinsi Papua ini. Ia menganiaya istrinya hingga tewas pada Senin 24 September lalu.

Jayapura, Kawattimur – Penyesalan datang terlambat. Frase itulah yang tepat menggambarkan tindakan penganiayaan yang dilakukan YR (46) yang merupakan Aparatur Sipil Negara di Provinsi Papua ini. Ia menganiaya istrinya hingga tewas pada Senin 24 September lalu.

Pengakuan menyesal itu ia ungkapkan dari lubuk hatinya yang paling dalam pasca tewasnya Agustina Mandowaly (40) yang tak lain adalah sang istri YR sendiri.

Di dalam hotel prodeo (sel tahanan -red) berukuran 3×4, YR nampak duduk dengan kondisi lesuh dengan raut wajah penuh penyesalan atas aksinya yang berbuntut pada ketujuh anaknya yang kehilangan Ibunda mereka untuk selamanya. Mata korban sempat berkaca dan dan sulit baginya untuk berbicara, namun apa daya, waktu pun tidak bisa berputar kembali. Itulah yang digambarkan Kawattimur atas penyesalan pelaku.

“Saya menyesal, inilah dosa saya paling besar hingga tujuh orang anak saya kehilangan mama mereka,” ungkap YR penuh penyesalan di Mapolres Jayapura Kota, Senin 2 Oktober 2018.

Ia mengaku, bahwa amarahnya tumpah setelah mendengar istrinya mengungkapkan tidak cinta lagi kepada dirinya. Dikatakan, ada pria idaman lain yang lebih baik darinya, saat keduanya terlibat cek-cok mulut di dalam rumahnya.

“Saat itu saya emosi mendengar kalau istri saya sudah punya pria lain sehingga saya secara spontan memukulnya menggunakan martil sebanyak dua kali dibagian kepalanya,” akunya.

Kata YR, ia panik setelah pukulannya berbuntut pada tewasnya istrinya. Kemudian ia membawa korban ke lokasi yang tidak jauh dari rumah. “Saya tarik ke talut di belakang rumah dan tutup dengan rumput-rumput, habis itu saya pergi melarikan diri,” terang YR.

Dirinya pun meminta maaf kepada seluruh keluarga terutama kepada tujuh orang anaknya atas perbuatannya terhadap sang Istri. “Anak saya ada lima orang masih kecil, saya minta maaf,” tandasnya dengan nada sesal.

Diketahui sebelumnya, Agustina Mandowaly (40) ditemukan tewas tidak jauh dari rumahnya dengan kondisi tidak memakai busana serta terdapat beberapa luka bekas kekerasan.

Setelah melakukan penyidikan dan penyelidikan selama dua hari, akhirnya anggota Reserse Kriminal Polres Jayapura Kota berhasil menangkap pelaku YR, yang tak lain adalah sang suami korban.

YR ditangkap saat sedang bersembunyi di salah satu rumah kerabatnya yang berada di Holtekamp, Distrik Muara Tami, Kamis 27 September sekitar pukul 05.20 WIT. Pelaku pun terpaksa dihadiahi timah panas lantaran melakukan perlawanan saat ditangkap.

YR pun istrahat di Hotel Prodeo untuk selamanya. Ia dijerat dengan pasal berlapis yakni 340, 338, dan 351ayat 3 KUHP serta pasal 44 tentang penganiayaan yang menewaskan nyawa orang. (Ara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *