JAYAPURA, Kawattimur -Rumah Sakit Bahyangkara Polda Papua akan merujuk, Brigpol Dolfis Wambonggo anggota Brimob Polda Papua, yang menjadi korban dalam insiden rusuh di Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang, untuk mendapatkan perawatan lebih intensif dan lebih baik.
Demikian diungkapkan oleh Kepala Rumah Sakit Bahyangkara Polda Papua, AKBP. Dr. Heri Budiono saat di konfirmasi via seluler di Jayapura, Kamis (4/10), dirujuknya korban ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, agar korban bisa tertangani dengan baik dan operasi bisa berjalan dengan baik.
“Rencana besok kami rujuk ke rumah sakit Polri di kramat jati Jakarta, itukan ada fungsi penglihatan yang harus diselamatkan, karena itu kan dipingir bola mata persis, kami pastikan perawatan yang lebih bagus dan aman, karena semaksima berusaha menyelamatkan penglihatannya walaupun pengelihatannya sudah minimal, tapi kita berusaha semalatkan,” ungkapnya
Amiman mengakui, hingga kini panah yang mencancap dimata korban, belum dicabut, sebab ditakutkan akan menyebabkan terjadinya pendarahan yang bisa merusak penglihatan korban dan menyebar ke bagian saraf.
“Pananya belum bisa di cabut, kalau di cabut bisa pendarahan bisa merusak penglihatannya, itu kan panah kalau saya cabut bisa pendarahan di belakang bola mata, nanti mala dia kena saraf dan sebagainya, kondisinya stabil sampai berangkat ke rujukan,” ujarnya
Selain korban anggota Brimob tersebut, tiga orang warga yang juga menjadi korban dalam insiden tersebut, juga telah menjalani perawatan di rumah sakit Bahyangkara Polda Papua, dan telah dilakukan operasi.
“Tiganya (warga-red) sudah dioperasi kemarin sore, ada panah yang di dada, ada di kedua telapak tangan, sama di kaki, “ terangnya. (al)