Kapolda : Informasi Peristiwa Nduga Awalnya Sempat Simpang Siur

Kapolda Papua Irjen Martuani Sormin mengatakan, informasi terkait pembunuhan pekerja jalan Trans di Nduga sempat simpang siur.

Jayapura, Kawattimur – Kapolda Papua Irjen Martuani Sormin mengatakan, informasi terkait pembunuhan pekerja jalan Trans di Nduga sempat simpang siur.

“Minggu 2 Desember informasi masih simpang siur, ada penembakan ada penyanderaan, ini akibat sulitnya medan dilokasi dan akses telekomunikasi hanya SSB dan telepon satelit,”ujar Kapolda Jumat 7 Desember.

Lalu mendapat informasi demikian, lanjut Kapolda, tim gabungan TNI dan Polri yang ada di Wamena dikirim ke lokasi. “Hari Senin, dengan ijin Pangdam, personil TNI/Polri yang ada di Wamena dari Kodim Jayawijaya dan Polres Jayawijaya dengan jumlah 25 orang berangkat dengan menggunakan mobil menuju Nduga,”ujar Kapolda.

Namun ditengah perjalanan, masyarakat menghentikan personil tersebut, sehingga kembali ke Wamena.
“iinformasi masyarakat kekuatan anggota saat itu tidak seimbang dengan KKB,”kata Kapolda.

Berdasarkan laporan ini, Polda Papua meminta bantuan dari Kodam XVII Cenderawasih untuk mengerahkan anggota TNI/Polri yang ada di wilayah Jayawijaya untuk bergabung dengan anggota TNI/Polri yang tergelar di Wamena. Lalu Selasa pagi mereka berangkat menuju ke TKP yang diperkirakan berada di Distrik Mbua, mereka berangkat dengan mengunakan 25 unit kendaraan dengan jumlah personil 149,”ucapnya.

Kapolda : Informasi Peristiwa Nduga Awalnya Sempat Simpang Siur

Dari laporan anggota yang sudah menemukan karyawan 4 orang PT. Istaka Karya masyarakat 6 orang berhasil diamankan, dengan bantuan heli MI milik TNI korban tersebut dievakuasi dari Mbua ke Wamena.

“Dari ketarangan saksi tersebut, bahwa pada tanggal 1 Desember 2018 karyawan PT yang berada di Kamp berjumlah 28 orang, saat yang bersamaan ada kegiatan masyarakat bakar batu, beberapa karyawan PT. Istaka Karya turut ikut bakar batu, acara bakar batu dimulai dari jam 09.00 Wit s/d 15.00 Wit. Selesai acara bakar batu, KKB pimpinan Egianus Kogoya mendatangi Kamp dan seluruh karyawan yang ada di Kamp dikeluarkan dan diperintahkan untuk diikat, karyawan tersebut digiring, sampai ke kampung Karunggame. Dikarungame mereka bermalam dengan kondisi tangan terikat.

Minggu 2 Desember 2018 sekitar jam 8 pagi seluruh karyawan yang disandera ini diperintah untuk berjalan mengarahkan ke Puncak Kabo, 2 jam perjalanan dilereng bukit kabo, mereka diperintahkan untuk berbaris dan jongkok, KKB melakukan tarian perang dan mengeksekusi satu persatu karyawan PT.

“Korban yang masih hidup saat itu terlalu cepat melarikan diri sebanyak 3 orang, karena KKB belum jauh dilakukan pengejaran sehingga yang 3 orang tertangkap dan dieksekusi di tempat dengan menggunakan parang.

Kemudian sisanya yang masih hidup setelah peristiwa ini ada yang berhasil melarikan diri, 2 orang lagi tertangkap dan juga dieksekusi, 6 orang lagi berhasil melarikan diri berbeda arah, 4 orang berhasil selamat atas nama, Jimmy Aritonang, Martinus sampe, Ayub, dan Jefriyanto, 3 luka tembak, untuk

Jimmy dalam keadaan sehat, 2 orang lagi atas nama Simanjuntak dan Hutagaol di perkiarakan masih hidup dan sampai saat ini masih belum ditemukan,”jelas Kapolda.

Korban yang selamat tersebut berlindung jalan kaki kerah pos TNI di Mbua, malamnya sekitar pukul 05.00 Wit, Pos diserang, mendapat serangan dari KKB dengan tameng masyarakat, yang mana masyarakat juga ikut melempar dengan batu dari semua arah pos, kemudian terjadi penembakan.

Korban pertama adalah serda Handoko, yang kedua Pratu Sugeng tertembak. Kontak tembak terjadi pada pukul 05.00 sampai 21.00 Wit, kontak tembak berhenti karena hujan deras.

Rabu 5 Desember dilakukan penyisiran dan terjadi kontak tembak, dalam kontak tembak tersebut, anggota Brimob atas Bharatu Hidayat tertembak dan saat ini sudah mendapatkan perawatan medis di RS Timika. Kemudian pada saat melakukan penyelamat 1 unit helicopter juga tertembak.

Untuk saat ini, sudah 9 jenazah yang sudah terindentifikasi, 7 dalam perjalannan dari Pos Mbua ke timika dan 3 belum ditemukan dan 2 diperkirakan masih hidup dan belum ditemukan atas nama Simanjuntak dan Hotagaol.

Kata Kapolda, Untuk proses penangkapan dan penegakan hukum terhadap KKB kami sudah mendapat perintah dari Panglima TNI dan Kapolri bahwa TNI akan memback up sepenuhnya berbantuan- berbantuan kepada polri dalam menangkap KKB dan memproses serta diajukan ke persidangan. “Kami mohon dukungan dari masyarakat indonesia untuk 3 jenazah yang sedang dalam proses pencarian dan 2 dua karyawan diperkirakan masih hidup agar segera ditemukan,”tandas Kapolda.

Sementara itu Direktur PT. Istaka Karya dalam kesempatnya menyampaikan, pada saat kejadian, karyawan kami tercatat sebanyak 27 orang, kemudian ada 1 karyawan merupakan anggota dari PUPR atas nama Hotagaol dalam kaitan ini masih dalam proses pencarian, 28 karyawan tersebut melakukan pekerjaan pembangunan jembatan di ruas Mugi-Habema yang merupakan pembanguan jalan Trans Papua..

“Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Pangdam dan Bapak Kapoda Papua dan seluruh jajaran aparat keamanan yang terkait yang telah melakukan upaya-upaya luar biasa mengatasi peristiwa ini serta melakukan evakuasi terhadap para korban yang selamat maupun yang meninggal dunia untuk dapat kami antarkan kembali ke masing-masing alamat yang dituju”.

“Kami bertanggung jawab penuh untuk para korban sampai ke keluarganya masing-masing, kami juga menanggung semua kompensasi dan santunan kepada pihak keluarga, dan keluarga besar BUMN akan memberikan santunan kepada keluarga korban dan beasiswa kepada anak-anak korban yang masih kecil sehingga dapat melanjutkan sekolah sampai tingkat SMA,”ungkapnya.

Kabid Dokkes Polda Papua dalam kesempatnya menyampaikan hasil indentifikasi yang dilakukan oleh Tim DVI Polda Papua diback up Tim DVI Mabes Polri yang terlibat dalam identifikasi ini adalah dokter forensik, dokter gigi forensik, dibantu dokter umum dan paramedis.

Tim DVI Polda Papua diback Tim DVI Mabes Polri berhasil melakukan identifikasi terhadap 9 jenazah, kekerasan yang dialami oleh para korban adalah luka tembak, benda tumpul, benda tajam.

Adapun hasil identifikasinya yakni:
1. Kantong 1 teridentifikasi an. M. Agus, laki-laki, Islam, 25 Tahun, tinggi 163 cm, Alamat lengkap Botong Bungaya Gowa 2176;
2. Kantong 2 teridentifikasi an. Jefri Simaremare, laki-laki, Kristen, tinggi badan 168 cm;
3. Kantong 3 teridentifikasi an. Alpianus, laki-laki, Kristen, Umur 25 tahun, tinggi badan 173 cm, alamat lengkap Poya Kepala Pitu Toraja Utara 91854;
4. Kantong 4 teridentifikasi an. Yosafat, laki-laki, tinggi badan 162 cm;
5. Kantong 5 teridentifikasi an. M.Fais, laki-laki, tinggi badan 156 cm;
6. Kantong 6 teridentifikasi an. Carli Vatrino, laki-laki, Kristen, Umur 23 tahun, tinggi badan 164 cm, alamat lengkap Tambunan Sanggalangi Toraja Utara 91852;
7. Kantong 7 teridentifikasi an. Yusran, laki-laki, Kristen, tinggi badan 167 cm;
8. Kantong 8 teridentifikasi an. Aris Usi, laki-laki, Kristen, tinggi badan 162 cm;
9. Kantong 9 teridentifikasi an. Agustinus K, laki-laki, Kristen, Umur 41 tahun, tinggi badan 170 cm, alamat lengkap Pangala Pangala Rindingallo Toraja Utara.

Wakil Juru bicara Kodam XVII Cenderawasih Dax Sianturi mengatakan, saat ini seluruh jenazah sudah teridentifikasi.

Data Korban Jenazah yg Sudah Teridentifikasi :

1. Agustinus T.
2. Jepry Simaremare.
3. Carly Zatrino.
4. Alpianus, M.
5. Muh. Agus.
6. Fais Syahputra.
7. Yousafat.
8. Aris Usi.
9. Yusran.
10. Dino Kondo
11.Markus Allo
12.Efrandy Hutagaol
13.Samuel Pakiding
14.Anugrah Tolu
15. Emanuel Beli Naikteas
16. Daniel Karre

“2 Pesawat Hercules akan bertolak dari Timika menuju Makasar,” Dax Sianturi. (Ba)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *