Serangan Kelompok Bersenjata Papua Meningkat di 2018

Kapolda Papua, Irjen Pol Martuani Sormin

Jayapura, Kawattimur – Aksi kekerasan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua sepanjang tahun 2018 mengalami peningkatan. Dari 25 kasus pada 2017 lalu, kini menjadi 26 kasus atau meningkat satu kasus kekerasan. Kebanyakan dari aksi tersebut terjadi di Kabupaten Puncak Jaya, Mimika, Lanny Jaya, Jayawijaya, dan Nduga pada tanggal 2 Desember lalu.

Hal ini diungkapkan Kapolda Papua, Irjen Pol Martuani Sormin di hadapan puluhan wartawan dalam Refleksi Akhir Tahun 2018 yang digelar di ruang Rastra Samara Mapolda Papua, Kota Jayapura, Jumat 28 Desember 2018.

“Akibatnya sebanyak 22 orang warga sipil meninggal dunia, 20 orang personel TNI/Polri serta 7 orang warga sipil luka-luka dan 2 orang KKB tewas dalam aksi itu,” terang Martuani.

Belakangan ini, pembantaian 17 orang pekerja Istaka Karya di Distrik Yigi dan penyerangan Pos Keamanan di Distrik Mbua hingga menewaskan seorang anggota TNI yakni Serda Handoko, dilakukan oleh KKB dibawah pimpinan Egianus Kogoya yang beroperasi di wilayah Kabupaten Nduga.

Sementara, hingga saat ini TNI/Polri masih terus melakukan pencarian terhadap 4 orang karyawan PT.Istaka Karya serta melakukan pengejaran terhadap KKB, pasca aksi pembantaian di Bukit Kabo. Keempat dari 28 pekerja pada proyek Jalan Trans Wamena-Nduga ini pun belum diketemukan.

“Sebanyak 35 orang pekerja diluar dari karyawan Istaka Karya terpaksa dievakuasi tim gabungan TNI/Polri guna mengantisipasi aksi susulan yang dimungkinkan dilakukan oleh KKB. Mereka adalah tenaga kesehatan dan pekerja bangunan yang sedang membangun perumahan, gedung sekoah bangunan sosial dan Puskesmas,” jelas Kapolda Martuani.

Dirinya memastikan, akan terus melakukan pengejaran terhadap KKB untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum. Disamping, melakukan pencarian terhadap 4 orang pekerja yang belum ditemukan itu.

Jenderal Polisi bintang dua berdarah Batak yang dikenal tegas ini pun menegaskan, akan tetap menggunakan istilah KKB untuk langkah penegakan hukum. Sebab apa yang dilakukan Egianus Cs dan pimpinan KKB lainnya adalah nyata bertentangan dengan hukum, apalagi mengancam kedaulatan NKRI.

“KKB di Papua tersebar mulai dari Puncak, Puncak Jaya, Lanny Jaya, Nduga Paniai, Nabire, Mamberamo Raya dan Mamberamo Tengah. Diantara kelompok ini ada yang pasif dan aktif. Egianus Kogoya yang berada di daerah Nduga adalah KKB yang aktif. Mereka juga telah melakukan penyekapan 15 guru dan tenaga medis serta pemerkosaan terhadap seorang guru di Mapenduma,” jelasnya. (Ara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *