13 Cabor Terancam Tak Ikut Dalam 45 Cabor Persiapan PON 2020

Kenius Kogoya

JAYAPURA Kawattimur,– Sebanyak 13 cabang olahraga terancam tidak di ikutkan masuk pada 45 cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 di Papua, sebab ke-13 cabor tersebut hingga kini belum seriusi melakukan pembinaan bagi para atlet baik test fisik, kesehatan maupun verifikasi data atlet yang diminta oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua untuk persiapan test berjalan.

“Setelah melakukan evaluasi ternyata ada cabor masih belum memberikan data atlet hingga TC berjalan, sudah berapa kali di undang cabor, ada beralasan harus melakukan kejurda, ada yang bilang atlet sedang disiapkan seleksi,” tegas Sekretaris Umum KONI Papua Kenius Kogoya kepada wartawan olahraga di ruang kerjanya, Senin, malam, 14 Januari 2019.
Dari ke-13 cabor ini ada beberapa juga akan melakukan Kejuaraan Daerah masing-masing Volly dan Basket untuk merekrut lain, hanya saja yang lain belum adanya kejelasan seperti Aeromodeling, Bulu Tangkis, Sepakbola Wanita, Panahan, Judo, Taekwondo yang belum sama sekali melaksanakan proses TC berjalan maupun test fisik juga kesehatan.

“Jadi kita harapkan kalau mau ikut PON harus serius untuk mengurus atlet, tapi kalau tidak mau ikut PON tidak apa-apa, harus disampaikan ke kami KONI jika tidak siap karena bulan maret akan dilakukan pencanangan TC terpusat dengan batas waktu itu harus semuanya sudah test fisik, kesehatan di Bimpres,” jelasnya.
Sementara itu Wakil Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Saharudin Itta menambahkan, rencana strategi itu sudah dibuat sejak awal untuk mempersiapkan para atlet dan pelatih PON XX, dengan tahap pertama menggenjot fisik secara umum bagi tiap cabor.

“Januari itu parameter pertama cabor tetap berbeda, tapi kalau fisik tetap secara umum menghitung VO2max ukuran atlet, yang masih menggunakan pelatih lokal, harus fisik sudah siap, kalau datang pelatih luar atlet sudah mau tidak mau harus siap dibentuk teknik maupun kemampuannya,” ungkapnya.
Dikatakan bahwa Bimpres saat ini memperbaiki fisik umum atlet hingga harus menunjukkan hasil maksimal yang akan menentukan proses kepelatihan pembinaan dari cabang olahraga yang akan dipertandingkan.

“Kalau atlet bagus dan bisa mencapai rata-rata maksimal, berarti pengurusnya dan latihannya pembinaan berjalan dengan bagus, itu mereka serius prestasi PON 2020,” katanya.
Ditempat yang sama Anggota Bimpres Benny Maniani mengatakan, test parameter akan dilakukan minggu keempat test fisik yang berbeda dari sebelumnya, dimana dilakukan pengamatan, dan pengukuran bagi tiap cabor.
“Jadi akan berbeda di tiap cabor, kita akan ukur kemampuan mereka di test parameter fisik minggu keempat bulan ini,” tandasnya. (get)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *