Daerah  

Di Laut Digoel Kapal Nelayan Tenggelam Dihantam Badai, 4 Orang Tewas dan 9 Masih Pencarian

Kapal Motor Nelayan (KMN) LANG yang mengangkut 13 nelayan terbalik diperairan Muara Sungai Digoel, lantaran diterjang ombak besar pada Kamis 24 Januari lalu.

Jayapura, Kawattimur – Kapal Motor Nelayan (KMN) LANG yang mengangkut 13 nelayan terbalik diperairan Muara Sungai Digoel, lantaran diterjang ombak besar pada Kamis 24 Januari lalu.

Akibatnya, sembilan orang penumpang yang merupakan nelayan dinyatakan hilang. Sementara empat lainnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Sembilan orang yang dinyatakan hilang antaralain Abubakar, Aripudin, Sidik, Sulem, Mulyono, Nasarudin, Jai, Kamdan Priatma, dan Jamianto. Sementara empat orang nelayan yang dinyatakan meninggal dunia yakni Tjung Meng,  Herman, Naseran, dan  Muhammad Imam Jumali.

Informasi yang dihimpun Kawattimur, KMN LANG – I Tonnase GT.71 yang dinahkodai oleh Tjung Meng, membawa sebanyak 13 orang awak kapal. Rencana sebelumnya pada Kamis lalu, kapal ini hendak bertolak dari Kabupaten Merauke menuju ke Perairan Laut Arafura Merauke, guna melakukan aktifitas penangkapan ikan.

Namun pada Kamis sekitar pukul 10.50 WIT, kapal ini tenggelam di muara Sungai Digoel dengan titik koorinat 07 20’ 44”S – 138 23’52”E akibat dihantam ombak besar dan angin badai.

Juru Bicara Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menerangkan,  kejadian yang menimpah para nelayan itu terjadi pada Kamis 24 Januari 2019 lalu, namun baru diketahui pada Jumat 25 Januari setelah dilaporkan oleh awak kapal melayan lainnya yang menemukan empat orang jenazah korban di seputaran perairan Sungai Digoel.

Kamal menerangkan saat ini Tim SAR yang tergabung dari Pol Air Polres Merauke dan anggota TNI masih melakukan upaya pencarian terhadap sembilan orang yang masih hilang tersebut.

“Tim gabungan masih terus melakukan upaya pencarian, empat orang sudah berhasil dievakuasi dan saat ini telah berada di RS Merauke, sedangkan sembilan orang masih dalam pencarian,” kata Kamal dalam keterangan tertulis yang diterima Kawattimur, Senin malam 28 Januari 2019.

Secara terpisah Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura mengeluarkan peringatan cuaca buruk di Perairan Selatan Papua, yang meliputi tiga kabupaten yakni Mimika,  Merauke dan Asmat.

Menurut hasil pantauan BMKG, tinggi gelombang laut di Perairan Selatan Papua berpotensi dapat mencapai 2,5 meter hingga 4 meter di Perairan Merauke,  Perairan Yos Sudarso dan Laut Arafura bagian timur. Selain itu juga dimungkinkan terjadi hujan deras disertai petir.

Diperkirakan kecepatan angin di Perairan Papua bagian selatan dari 10 knot hingga 30 knot atau 55,56 kilometer per jam.  Kondisi ini juga akan memicu tingginya gelombang laut.

“Gelombang ini dipicu adanya tekanan angin yang rendah dari Teluk Carpentaria di Australia ke wilayah Perairan Papua bagian selatan, ” terang Kepala BMKG Wilayah V Jayapura, Petrus Demon Sili di Jayapura, Senin.

Ia menambahkan, cuaca buruk yang melanda perairan Papua bagian selatan diperkirakan terjadi dari tanggal 24 Januari hingga akhir bulan ini. (Ara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *