Sentani, Kawattimur – Sebanyak, 127 narapidana dan tahanan yang menghuni di Lembaga pemasyarakatan, (Lapas) Narkotika Kelas II A Doyo,Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura melalukan perekaman KTP oleh dinas kependudukan dan pencatatan sipil, (Disdukcapil) Kabupaten Jayapura.
Tujuan agar narapidana memiliki e-KTP dan bisa menggunakan hak pilihnya pada Pilpres dan Pileg pada tanggal 17 April 2019.
Kalapas Narkotika Doyo, Basuki Wijoyo saat ditemui wartawan diruang kerjanya mengatakan, perekaman itu nantinya berguna dalam pembuatan e-KTP dari masing-masing narapidana tersebut.
“ Perekamanan e-KTP ini terlaksana dilakukan setelah Lapas Narkotika Doyo disurati oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan Jakarta melalui Kantor wilayah hukum dan HAM Provinsi Papua beberapa waktu lalu. Tujuannya guna memfasilitasi hak konstitusinya narapidana dan tahanan untuk Pilpres dan Pileg pada bulan April tahun 2019,” katanya, Rabu tanggal 30 Januari 2019.
Lanjutnya, Berdasarkan surat itulah, pihaknya bersurat kepada didukcapil Kabupaten Jayapura dan tak berselang lama direspon lalu melakukan perekaman KTP sebanyak 5 kali. Perekaman selesai dilakukan tepat pada hari Minggu kemarin.
Dari 127 narapidana dan tahanan yang direkam, Basuki menjelaskan, sekitar 96 orang sudah dicetak KTP dan sudah diserahkan kepada kami setelah menerima dari Disdukcapil Kabupaten Jayapura. KTP yang sudah diterima akan diserahkan kepada masing-masing tahanan dan narapidana yang sudah melakukan perekaman e-KTP ,” ucapnya.
Sementara itu, Pelaksana tugas,( Plt) Disdukcapil Kabupaten Jayapura, Edi Susanto mengatakan, 96 orang narapidana yang sudah dicetak KTP nya maka bisa menggunakannya dalam hak konstitusinya pada Pilpres dan Pileg nanti. Sedangkan, 31 orang belum dicetak KTP nya pasalnya mereka rata-rata sudah melakukan perekaman didaerah asalnya sehingga kami belum bisa melakukan perekaman sehingga kami masih menunggu data indentitas dari mereka terkait domisili warga Kabupaten Jayapura. Jika mereka tercatat sebagai warga Kabupaten Jayapura maka mereka akan direkam kembali untuk dicetak KTP nya sehingga saat ini kami masih menunggu informasi dari lapas Narkotika tentang data mereka sebenarnya,” katanya. (tom)