Wamena Kawat Timur, – Pemerintah Kabupaten Jayawijaya resmi menjalin kersama dengan Universitas Hasanudin Makasar.
Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatangan Mou oleh Bupati Jayawiijaya bersama Kepala Program Studi Kesehatan Masyarakat UNHAS, yang berlangsung di Sasana Wio Kantor Bupati, Senin (04/02/2019).
“Kami memang betul-betul butuhkan SDM sehingga kami melakukan penandatangan kerjasama dengan Universitas Hasanudin untuk pendidikan kesehatan S2 kami, dalam rangka meningkatkan SDM Jayawijaya,” ungkap Bupati Jayawijaya Jhon R.Banua kepada wartawan usai penandatanganan.
Dijelaskan, pemerintah Kabupaten Jayawijaya saat ini masih membutuhkan SDM yang baik dengan ASN yang ingin meningkatkan pendidikan dalam bidang layanan kesehatan.
“Kami pemerintah memberikan dukungan untuk mendorong ASN kita yang ingin melanjutkan kuliahnya,” katanya.
Menurut Bupati Banua, dalam kerjasama pemda bersama UNHAS ini untuk sementara pembiayaan masih ditanggung masing-masing siswa dalam hal ini ASN yang menempuh pendidikan S2, namun pemda tetap akan melihat kerjasa ini kedepan untuk mempermudah siswa.
“Kita tidak bisa berpikir untuk menunda kebutuhan SDM kita, sehingga kita harus kejar pengambangan SDM melalui kerjasama ini,” ujar Bupati.
Dalam kerjasama tahap pertama ini kurang lebih ada sekitar 20an siswa yang sudah mendaftar, dan akan langsung berangkat untuk mengikuti pembukaan perkuliah di Makasar selama 10 hari, setelah itu baru akan melakuan kuliah jarak jauh, selain itu juga pemerintah telah memberikan ijin belajar jadi bagi ASN yang melanjutkan pendidikan S2.
“Pemda juga siap memfasilitasi siswa yang melakukan kuliah jarak jauh melalui teleconfference dengan menggunakan layanan internet yang ada pada OPD terkait dalam hal ini dinas Komunikasi dan Informasi,” ungkap Bupati Banua.
Sementara itu, Ketua Prodi S2 Kesehatan Masyarakat UNHAS, Ridwan Mochtar Taha mengungkapkan, kerjasama yang dilakukan UNHAS memiliki kewajiban regional untuk memberikan pembinaan terhadap pengembangan program-program yang berkaitan dengan pembangunan di kawasan timur Indonesia.
Selain itu, karena UNHAS pernah memiliki kerja sama yang baik dengan pemerintah daerah di Papua.
“UNHAS ingin mengulang kembali itu, sehingga kita bisa membantu Papua terutama dalam bidang kesehatan yang banyak sekali masalahnya belum bisa dikembangkan dengan baik sehingga UNHAS ingin berkontribusi,” kata Mochtar.
Lanjutnya, memang dari sisi sumberdaya kesehatan terbukti bahwa sumber daya kesehatan di Papua jumlahnya belum terlalu banyak, sehingga UNHAS ingin memberikan berkontribusi dalam bidang itu.
“Jadi kerjasama dalam bentuk, pembelajaran jarak jauh, nanti siswa hanya kuliah seminggu di kampus kemudian akan kembali ke daerah sementara kami mempersiapkan terknologi sehingga sifatnya video confference setiap semester selama empat semester,” jelasnya.
Sistem pembelajaran jarak jauh ini sendiri menurut pria yang juga menjabat sebagai Ketua ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia yakni untuk menekan pembiayaan.
“Sangat disayangkan jika ASN tersebut harus menginggalkan tugas sedangkan SDM ada sangat terterbatas,” ungkap Mochtar.
Sehingga saat ini pemerintah tengah mengembangkan system pembelajaran jarak jauh dimana UNHAS merupakan salah satu PTNBH yang mendapatkan tugas untuk melakukan kerjasama-kerjasama dengan metode ini video conference.
Oleh karena itu, dalam kerjasama ini UNHAS juga meminta pemda untuk mempersiapkan fasilitas teknologi video conference agar siswa dapar belajar dengan baik.
“Untuk sementara masih S2, dengan Administrasi Kebijakan Kesehatan Management dan Administrasi Kebijakan Kesehatan,” ungkapnya.
Namun tidak menutup kemungkinan kedepan akan dibuka jurusan lainnya dalam system pembelajaran jarak jauh ini.
Selain AKK menurut Taha tingkat kebutuhan yang paling tinggi di Jayawijaya juga adalah jurusan Epidemologi yang direncanakan untuk dibuka di Jayawijaya.
“Kerjasama ini tidak terlalu banyak menyulitkan karena ada pesan moral dari UNHAS untuk membantu Jayawijaya dalam hal bagaimana mengembangkan solusi-solusi terbaik untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal,” pungkasnya.(NP)