Jayapura, Kawattimur – Sebanyak 2,5 Ton sampah yang terdiri dari botol minuman keras, plastik dan kaca, serta campuran lainnya, terkumpul dalam aksi bersih sampah yang digelar oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua bersama Pemerintah Kota Jayapura dan Provinsi Papua, serta elemen masyarakat dari berbagai komunitas dan perorangan di sekitar Taman Wisata Alam Teluk Youtefa, Senin 4 Maret 2019.
Aksi ini dilaksanakan dalam rangka memeperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2019 (HPSN). Sebagaimana perwujudan Gerakan Indonesia Bersih yang juga komponen dari Gerakan Revolusi Mental yang termuat dalam Instruksi Presiden RI Nomor 12 Tahun 2016.

Kepala Balai BKSDA Papua, Edward Sembiring,S.Hut,M.Si di hadapan sekitar 450 orang peserta yang terlibat dalam aksi itu, menyampaikan, hari bersih sampah ini adalah momentum yang sangat penting dalam membangun kesadaran untuk menyelesaikan permasalahan super kompleks terkait kebersihan dan sampah di Kota Jayapura selama ini.
Kata dia, meskipun pemerintah telah merespon masalah ini melalui peraturan daerah serta kebijakan lainnya terkait lingkungan hidup, namun peraturan itu akan terwujud dengan adanya partisipasi konkrit dari masyarakat sendiri. Edward juga mengajak warga kota dan seluruh stakeholder yang berkepentigan untuk sama-sama bertanggungjawab mengelolah sampah yang dihasilkan dalam rumah-tangga masing-masing.
“Ada 2.562 Kg sampah yang berhasil kita kumpulkan hari ini, terdiri dari botol kaca 472 Kg, campuran plastik 1.928 Kg, serta botol dan gelas plastik 162 Kg. Ini semua kami kumpulkan dari luas 60 hektar Teluk Youtefa. Aksi bersih sampah ini kami pusatkan di 3 titik yaitu Pantai Hamadi, Pulau Metu Debi, dan Muara Kali Hanyaan,” terang Edward Sembiring yang baru saja bertugas sebagai Kepala BKSDA Papua ini.
Walikota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano yang turut terjun ke lapangan dalam aksi ini, mendukung upaya BKSDA Papua untuk mewujudkan lingkungan bersih di Kota Jayapura. Aksi ini dinilai menjadi gerakan kolaborasi yang bertujuan mewujudkan perilaku bersih dan sehat ditengah kehidupan kota.
Mengingat, persoalan sampah sudah menjadi momok penyakit ditengah masyarakat yang memang harus diselesaikan dengan kesadaran bersama. Apalagi menjadi salah satu penyebab sumbatya drainase saat hujan, yang dapat menimbulkan banjir di bebera lokasi di kota ini.
“Saya sangat berharap lewat aksi bersih seperti ini dapat menginspirasi masyarakat Papua dan Kota Jayapura dalam menjaga kebersihan lingkungan dari sampah, sehingga dapat mendorong budaya bersih dan hidup sehat,” ujar Walikota Jayapura. (Ara)