JAYAPURA, Kawattimur – Dinas Kehutanan Provinsi Papua memberi bantuan kemanusiaan kepada 300an warga di Kampung Yonsu Desoyo Distrik Rafenirara. Bantuan tersebut berupa bahan makanan, tenda dan asupan gizi untuk anak-anak.
Kepala Dinas Kehutanan Papua, Jan Jap Ormuseray menyebut penyerahan bantuan tersebut tentunya untuk meringankan beban saudara-saudara yang tertimpa musibah banjir dan longsor yang terjadi pada 16 Februari lalu.
Menurutnya, banjir dan longsor yang menimpa kampung tersebut akibat adanya curah hujan tinggi yang menyebabkan banjir besar. “Imbasnya sekitar 30 rumah masyarakat rusak bahkan hanyut. Tapi syukur tidak ada korban jiwa, hanya harga benda termasuk rumah terbonhkar,” katanya
Kampung yang diketahui merupakan distrik terjauh yang berlokasi di pantai utara tepatnya di belakang Gunung Cycloop atau bersebelahan dengan Doyo ini mengalami kerusakan yang cukup parah 75 persen rumah warga di tertimpa air bah dari Gunung Cyclopp, beruntung tidak ada korban jiwa
Kampung Yonsu yang hanya bisa ditempuh melalui perjalanan laut selama dua jam ini, menurut Kepala Kampung Markus Ormuseray dihuni penduduk sebanyak 348 jiwa dengan jumlah 90 kepala keluarga. “Saat kejadian gempa, semua masyarakat di ungsikan ke Gereja Mizpa Yongsu Desoyo,” katanya.
Ia mengatakan, ada beberapa kampung sekitar yang juga terdampak banjir, namun Kampung Yonsu Desoyo merupakan kampung yang mengalami kerusakan terparah, sehingga sejak Selasa lalu, berbagai tim mulai dari Polda Papua, Pemprov Papua, Relawan-relawan hingga perwakilan Kementrian Sosial telah turun ke lokasi dan mulai melakukan dropping bantuan.
” kami sampaikan terima kasih atas respon cepat yang di berikan untuk warga kami yang ada di sini,” katanya.
Sementara Kepala Posko Penanggulangan Bencana Tirus Ormuseray kepada awak media disela-sela penerimaan bantuan siang kemarin mengaku telah menerima banyak bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat di sebutkan satu per satu.
“Bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami disini, mengingat karena banjir semua tidak dapat beraktifitas,” katanya.
Dia mengaku masih ada beberapa rumah warga yang tidak terdampak banjir, namun saat ini pihaknya telah mendapat status siaga 1, sehingga semua masyarakat harus di ungsikan satu tempat untuk mengantisipasi adanya bencana susulan. (TA)