Dinilai Berhasil Membina Kelompok Bersenjata, 10 Anggota TNI AD Terima Kenaikan Pangkat Luar Biasa

Dinilai Berhasil Membina Kelompok Bersenjata, 10 Anggota TNI AD Terima Kenaikan Pangkat Luar Biasa

JAYAPURA (KT) – Sepuluh orang personil TNI AD di Papua mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) dari Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa. Pemberian pangkat luar biasa ini berlangsung di Aula Tony Rompis Makodam XVII/Cenderawasih, Kota Jayapura, Senin (20/5/2019).

Mereka yang mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat terdiri dari delapan personil satuan tugas pengamanan perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif Para Raider 328/Dirgahayu yang enam bulan terakhir ini bertugas di Pos Kotis Skouw, perbatasan RI-PNG, serta dua Bintara Intel Korem 172/Praja Wira Yakhti, yang bermarkas di Distrik Abepura.

Personil dari dua satuan ini dianggap berprestasi karena berhasil membina anggota kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di perbatasan RI-Papua Nugini (PNG). Selain itu, mampu merubah stigma masyarakat terhadap tugas dan keberadaan TNI di wilayahnya.

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yoshua Pandit Sembiring, dalam sambutannya mengatakan, kenaikan pangkat luar biasa dalam organisasi militer merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan negara atas prestasi, dedikasi serta loyalitas luar biasa oleh para prajurit.

“Pemberian pangkat itu juga melalui penilaian objektif terhadap kinerja yang sudah dilaksanakan, serta terus mempersembahkan karya terbaik bagi kemajuan TNI AD, bangsa dan negara,” ujarnya.

Penghargaan yang diterima personil Yonif 328/Dirgahayu ini, menyusul hasil pembinaan teritorial yang dilakukan selama enam bulan terakhir bertugas memberikan pembinaan teritorial di perbatasan Skouw.

Hasilnya, pada 25 Januari 2019 lalu, dua anggota Tentara Revolusi West Papua (TRWP) yang merupakan sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM) bersama keluarganya turun dan menyatakan kembali ke pangkuan ibu pertiwi. Satu keluarga ini merupakan anggota dari Mathias Wenda, selaku pimpinan TRWP di garis batas RI-PNG.

Keluarga ini menyerahkan satu pucuk senjata api jenis M 16 yang sebelumnya dirampas dari anggota TNI. Mereka pun telah mendapatkan hak-hak sipilnya dari pemerintah kota Jayapura, dan diakui sebagaimana warga Indonesia lainnya.

Tidak hanya itu, Satgas Pamtas Yonif 328/DGH juga berhasil mengamankan 6 orang simpatisan TRWP, pada 8 Mei 2019, beserta 59 orang pengikutnya. Kelompok ini pun telah mendapatkan pembinaan dari TNI. Kini, status serta haknya sebagai warga sipil tengah dalam pengurusan oleh pemerintah. Dipastikan, mereka telah berikrar dan kembali ke pangkuan Indonesia.

“Ini prestasi luar biasa yang belum tentu semua prajurit bisa melakukannya. Atas ini pula kami mengajukan kenaikan pangkat ini ke Kepala Staf Angkatan Darat di Jakarta,” jelas Pangdam Sembiring.

Data yang diperoleh kawattimur.com, sepuluh prajurit TNI AD yang menerima KPLB, yakni anggota Yonif 328/DGH masing masing Sertu Muhammad Bakti, Kopda Syafri Hadi, Kopda Budi Irama Putra, Kopda Iman Saputra, Kopda Hendri Yanto, Kopda Sigit Ariyanto, Kopda Aksan dan Praka Nugroho Cahyo Purnomo.

Sedangkan anggota Kodam XVII Cenderawasih, yaitu Serma Mustari dan Serka Richard Baransano. (Ara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *