Boy Dawir Minta Marinus Young Beberkan Oknum Pejabat Yang Berhutang Judi 5 M di Singapura

Boy Markus Dawir

JAYAPURA (KT) – Anggota DPR Papua, Boy Markus Dawir minta Marinus Young salah satu dosen di Uncen Papua untuk memperjelas siapa oknum Pejabat Papua yang disebut-sebut berhutang judi Rp5 Miliar di Singapura, hingga akhirnya hutang tesebut di bayarkan oleh tersangka kasus dugaanb korupsi pembangunan jalan Kemiri-Depapre David Manibui.

“Dalam postingan di media sosial Marinus Young kan jelas menyebut oknum pejabat pemerintah Papua, nah saran saya Marinus Young sebutkan siapa orangnya, atau inisial pejabat ini, agar tidak menimbulkan multitafsir ,” kata Boy Dawir kepada wartawan Senin (1/7/2019).

Alasan Boy Dawir mempertanyakan itu, lantaran jika disebutkan bahwa yang berhutang itu adalah pejabat pemerintah, maka bisa diartikan semua pejabat pemerintah di Papua turut ‘main’ judi di Singapura. “jadi kan harus jelas oknumnya, mungkin ada inisialnya, karena jika bicara pejabat Papua maka bisa dibilang 69 anggota DPR Papua juga main judi di Singapura dan berhutang Rp5 Miliar dan dibayarkan oleh DM,” katanya.
Kata Boy Dawir, Marinus Young yang juga sebagai dosen tentunya harus lebih objektif untuk menyampaikan sesuatu, sehingga tidak terkesan membuat blunder. Perlu diingat, lanjut Boy Dawir, UUD ITE ini sedang gencar-gencarnya di terapkan di Indonesia, dan ini terbukti dengan berbagai kasus yang telah memakan banyak tersangka.

“Hati-hati ada UUD ITE kita semua tau bagaimana dampaknya, bahkan di Papua sendiri sudah ada tersangka bahkan telah ada putusan pengadilan terkait pelanggaran UUD ITE ini,” tandasnya.

Boy kembali menerangkan bahwasanya sudah sangat jelas meski Otsus itu di kelola oleh Pemerintah Provinsi, namun Gubernur telah memberikan kebijakan 80 persen Otsus di kelola oleh Kabupaten/Kota untuk mensejahterahkan masyarakat Asli Papua.

“jika memang ingin membantu pemberantasan korupsi di Indonesia dan menyelematkan uang negara, akan lebih baik MY menyebutkan Oknum Pejabat yang dimaksud, sehingga tidak menimbulkan multitafsir,” jelasnya

Boy Dawir justru mencurigai MY sebagai bagian dari kelompok OPM, karena dengan menuduh pejabat pemerintah. Apalagi dengan stemennya yang membawa dana otsus dan pejabat pemerintah Papua sangat di mungkinkan akan menibulkan keraguan besar masyarakat kepada pemerintah.

“Karena dengan menuduh pejabat pemerintah seperti itu bisa menimbulkan mosi tidak percaya masyarakat kepada pemerintah. Ah pejabat ini sudah pake uang Otsus habis main judi di Singapura, jadi untuk apa percaya pejabat lagi, lebih baik kita ikut Papua merdeka saja. ini kan bisa saja terjadi. Apalagi kalau tidak jelas begini, yang saya takutkan ini MY jangan-jangan ada di belakang OPM dan sengaja menyudutkan pemerintah yang saat ini menjabat di Papua,” kata Boy

Politisi Demokrat ini juga meminta kepada pihak Uncen untuk menertibkan staf pengajar tersebut, sebab seharusnya memberi informasi publik apalagi lewat media sosial haruslah hal yang berdampak positif bagi masyarakat. “Jangan karena dosen lantas membuat statemen yang nantinya bisa saja berdampak tidak baik di kalangan masyarkat khususnya para mahasiswa Uncen,” jelasnya.

Sebelumnya, Marinus Young Jumat (29/6/2019) sekitar pukul 14.55 WIT memposting status di akun Facebook pribadinya. Dalam postingannya tertulis : Kalau semua dana Otsus Papua, DAU, dan semua jenis dana transfer pusat ke Papua dlm 10 tahun belakangan ini yang sudah mencapai 150 Trilyun lebih dikelola dengan baik dan sampai pada sasaran masyarakat asli Papua di kampung – kampung, sudah pasti kesejahterahan orang asli Papua pasti bergerak naik, dan angka kemiskinan bergerak turun. Tapi sebagian besar dana Trilyunan masuk ke rekening – rekening Pribadi DAVID MANIBUY yang dari kabar – kabirnya, lebih dari 5 rekening banknya. Bahkan tunggakan judi di singapore 5 milyar juga dengar – dengar dia yang menutupinya lunas…

Saya minta kepada KPK untuk tindaklanjuti ” nyayian indah ” tersangka dlm BAP dan jangan ragu – ragu tangkap dan penjarakan semua nama yang sudah disebutkan tersangka ikut menikmati dana Trilyunan rupiah milik orang Papua.

Perihal pernyataan Boy Dawir tersebut, MY yang coba di konfirmasi via Whats App, Senin malam tidak memberikan jawabannya. Pesan yang dikirimkan Kawat Timur, hanya di baca alias tercentang dua.(TA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *