Daerah  

Pangdam Pimpin Upacara Pemakaman Pratu Anumerta Usman Helembo

Panglima Kodam XVII Cenderawasi Saat Memimpin Upacara Pemakaman Pratu Anumerta Usman Helembo

Wamena (KT) – Panglima Kodam XVII Cenderawasi, Maor Jenderal TNI Yosua Pandit Sembiring memimpin langsung Upacara Pemakaman Pratu Anumerta Usman Helembo.

Pemakanan Pratu Anumerta Usman Helembo, dilakukan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Wamena Kabupaten Jayawijaya, Senin (22/7/2019).

Pangdam Penyampaikan turut berduka cita atas gugurnya Pratu Anumerta Usman Helembo.
“Atas nama negara dan semua unsur pimpinan yang ada di Papua turut berduka cita atas gugurnya Pratu Anumerta Usman Helembo, semoga keluarga yang ditinggalkan di berikan kesabaran dan Pratu Anumerta Usman Helembo diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa,” ungkap Pangdam.

Diakui, gugurnya Pratu Anumerta Usman Helembo sedang melaksankan tugas negara dan kita semua harus mengakui bahwa Pratu Anumerta Usman Helembo adalah Pahlawan Pembangunan.

Terkait pengejaran Kelompok yang masih berseberangan Ideologi, Pangdam hanya menyampaikan ajakannya agar Kelompok tersebut merupakan saudara kita semua, sehingga dirinya mengajak agar saudara-saudara yang masih berseberangan agar dapat kembali ke pangkuan NKRI.

“Kita sampaikan disini adalah kita bersaudara, pertumpahan dara itu tidak baik dan apa yang dilakukannya itu perbuatan yang akan ditanggungnya kelak nanti,” kata Pangdam.

Terkait pasokan amunisi ke Kelompok berseberangan Ideologi, Pangdam mengakui bahwa bisa saja kelompok ini mendapatkannya dari anggota TNI/Polri yang bertugas di pedalaman.
Terkait pembangunan jalan, Pangdam menegaskan bahwa pembangunan jalan menuju Kabupaten Nduga tetap berjalan.

“Saya katakan, Pembangunan di Papua ini harus tetap berjalan yah, ini insiden kecil itu biasa dan pengaruhnya sangat kecil,” ungkap Pangdam.

Terkati permintaan pemerintah Kabupaten Nduga untuk menarik pasukan yang bertugas di Wilayah Kabupaten Nduga, Pangdam memastikan kita tidak bisa berbicara sembarangan soal tarik menarik pasukan.
Menurutnya semua harus dibicarakan dengan baik-baik dan melalui pertimbangan yang matang dan tepat.

“TNI saat ini saja ada ditempat pihak OPM buat begini, bagaimana kalau TNI ditarik semua, nanti apa jadinya,” kata Pangdam.

Pangdam menyarankan, sebagai pimpinan rakyat, seharusnya menyampaikan kata-kata harus dilihat secara baik.(NP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *