Wamena (KT) – Bupati Kabupaten Jayawijaya Jhon Richard Banua, SE.M.Si menegaskan, pergelaran Noken Asli Pencetak Rekor MURI pada pelaksanaan Festifal Budaya Lembah Balim (FBLB) Ke-30 di Kabupaten Jayawijaya akan tetap di Gelar.
Penegasan itu disampaikan Bupati Kabupaten Jayawijaya guna menanggapi pemberitaan beberapa media yang tidak melakukan kofirmasi saat memuat berita terkait pergelaran Noken Asli Terbesar pada FBLB Ke-30.
Menurut Bupati Banua, pembentangan Noken Asli Terbesar Pencetak Rekor MURI itu akan digelar pada saat pembukaan Kegiatan FBLB Ke-30 di Distrik Welesi Kabupaten Jayawijaya.
“Kita punya Noken sudah disiapkan, nanti pada saat geladi tanggal 5 Noken itu aka digelar di Jayawijaya,” ungkap Bupati Banua, Rabu (31/7/2019) di Wamena.
Dirinya mengakui sangat menyesal terhadap pemberitaan yang dikeluarkan oleh beberapa media bahwa pergelaran Noken terbesar akan batal, padahal hal pemberiataan tersebut tidak benar karena tidak dikonfirmasi.
Kata Banua, panitia dan pemerintah telah menyiapkan semuanya dalam hal pergelaran Noken Asli terbesar d acara FBLB nanti guna mendapatkan Rekor MURI.
“Kita berbicara budaya jadi ada Noken Asli yang sudah disiapkan di hari pertama untuk mendapatkan Rekor MURI, kalau ada noken yang lain itu tidak masalah,” kata Bupati Banua.
Noken Asli terbesar akan digelar pada pembukaan Acara FBLB Ke-30 dan pembukaan kegiatan FBLB akan dilakukan oleh Menteri Pariwisata di Distrik Welesi Kabupaten Jayawijaya.
Sementara itu, Ketua Event Organizer FBLB Ke-30, Atika Paramita memastikan, pergelaran Noken Asli Terbesar tetap akan digelar pada pembukaan Pelaksanaan FBLB Ke-30 di Distrik Welesi Kabupaten Jayawijaya.
Diakui, Noken yang akan di gelar untuk mencetak Rekor MURI ialah Noken Asli yang ada di Distrik Kurulu Kampung Waga-Waga.
“Noken yang di Assotipo itu tiba-tiba ada, mungkin karena ada penambahan dari Kepala Dinas, padahal kalau Rekor MURI itu adalah Noken asli dan bentuknya tas, dan menurut UNESCO Noken itu kan tas Tradisioanl,” kata Atika Paramita.
Kata Atika, Noken yang dijahit di Distrik Assotipo hanya Noken sebagai pelengkap dalam pelaksanaan FBLB Ke-30 2019, karena yang masuk dalam kontrak Panitia untuk pergelaran Noken Asli Terbesar adalah Noken Asli yang dijahit di Distrik Kurulu Kampung Waga-Waga.
Selain itu, yang mendapatkan sertifikat MURI adalah Noken Asli Terbesar yang ada di Kampung Waga-Waga Distrik Kurulu dan Noken tersebut juga telah disetujui oleh Bapak Bupati Kabupaten Jayawijaya.
“Yang di Assotipo itu punya Kepala Dinas Pariwisata dan mintanya 100 juta dan saya sudah DP 45 juta dan itu sudah sampai dimasyarakat saya tidak tahu,” kata Atika.
Sesuai kesepakatan awal, Panitia hanya membayar hasil noken, dengan kata lain panitia hanya membeli Noken yang dibuat, tidak membayar tenaga yang mengerjakannya.
Atika memastikan, Noken Asli Terbesar yang terbuat dari benang asli sudah mencapai tahap asli dan dipastikan akan dibawa ke Kota Wamena pada tanggal 2 Agustus 2019, karena pada tanggal 3 akan dibawa ke Lokasi FBLB untuk pergelaran Geladi kotor.(NP)