Daerah  

Tim SPKN Rilis Jumlah Korban Meninggal Mencapai 182 Orang

Jumpa Pers Yang Dilakukan Tim Solidaritas Peduli Konflik Nduga Di Gereja Weneroma Distrik Napua Kabupaten Jayawijaya

Wamena (KT) – Tim Solidaritas Peduli Konflik Nduga (SPKN) memastikan jumlah Korban Konflik Nduga yang telah meninggal dunia mencapai 182 orang.

Direktur Eksekutif Yayasan Keadilan Dan Keutuhan Manusia Papua (YKKMP) dan juga sebagai pemerhati HAM Pegunungan Tengah Papua, Theo Hesegem mengungkapkan, data yang dikeluarkan oleh SPKN sudah diverifikasi bersama Tim selama 13 hari.

Menurutnya, data yang dikeluarkan berdasarkan keadaan yang sebenarnya dilapangan dan pendataan yang dilakukan melibatkan Klasis Gereja Kingmi Nduga, perwakilan MRP, Tim Kemanusiaan Kabupaten Nduga, keterlibatan semua pengungsi.

Diakui Theo Hesegem, dari hasil yang didapat, sudah dapat dipastikan bahwa ada 182 korban meninggal Dunia dengan klasifikasi korban meninggal diantaranya, perempuan dewasa sebanyak 21 orang, korban laki-laki dewasa sebanyak 69 orang, korban anak perempuan 21 orang, korban anak laki-laki 20 orang, korban balita perempuan sebanyak 14 orang, korban balita laki-laki 12 orang, korban bayi laki-laki 8 orang dan korban bayi perempuan 17 orang.

Sedangkan untuk korban yang masih hidup diantaranya 1 balita Perempuan atas Nama Reina Nirigi yang saat ini ditahan aparat Gabungan, serta 1 korban penyiksaan dan harta benda yang dirampas.

Dengan Kondisi yang terjadi diatas, maka Tim SPKN meminta agar Presiden Indonesia segera menarik pasukan TNI/Polri di seluruh wilayah Nduga yang merupakan aktor utama ketidakstabilan daerah yang mengakibatkan ribuan pengungsi dan korban nyawa rakyat Nduga Papua.

Theo juga memastikan, Tim yang dipimpinnya tidak berbicara sembarangan, karena sampai saat ini Tim yang dipimpinnya telah mengantongi bukti-bukti yang kuat untuk di pertanggungjawabkan.
Theo juga memastikan, meninggalnya 182 orang dikarenakan adanya kekerasan fisik bahkan sampai dibakar hidup-hidup didalam rumah oleh TNI, meninggal karena lapar akibat tinggal dihutan, anak-anak kedinginan dan lapar sehingga meninggal.

Selain itu tidak ada pertolongan medis bagi ibu bersalin yang mengakibatkan bayi yang baru dilahirkan meninggal dunia.(NP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *