Jayapura (KT), Kelompok pemberontak Papua menyandera anggota Polisi yang bertugas di Kabupaten Puncak, Senin 12 Agustus. Bahkan salah seorang anggota Polisi yang disandera, dikabarkan meninggal.
Dari data yang berhasil dihimpun, 2 anggota Polisi yang disandera atas nama Briptu Haidar dan Bripka Maki.
Kronologi kejadian, anggota Polisi mendapatkan telepon dari Jambi Mayu, dan meminta gula. Lalu
Briptu Haidar menyiapkannya.
Briptu Haidar di temani oleh seniornya Bripka Maki lantas berangkat membawa gula dan kopi ke tempat pertemuan yang sudah di tentukan di ujung Kampung Jerembaga Ilaga.
Briptu Haidar dan Bripka Maki menggunakan kendaraan motor jenis Kawasaki tiba di tempat pertemuan tersebut.
Pada saat tiba di tempat pertemuan Jambi Mayu mengajak Briptu Haidar untuk turun lagi ke bawah jalan yang sudah dekat dengan PT Unggul.
Ajakan Jambi Mayu diikuti Briptu Haidar, karena alasan dari Jambi Mayu kalau dia naik keatas merasa tidak enak kalau dia di lihat oleh orang suku Dani yang berada di atas.
Pada saat Briptu Haidar berjalan mendekati Jambi Mayu, Bripka Maki sudah mencurigai dengan keadaan sekitarnya , sehingga Bripka Maki memutar motornya kerah kembali.
Saat Bripka Maki memutar motornya dan akan turun , dia melihat sekelompok orang bersenjata berjumlah kurang lebih sepuluh orang lengkap dengan senjata keluar dari sebelah kiri dan kanan jalan dan langsung menahan Briptu Haidar dan menghajarnya.
Sementara Bripka Maki di tembak oleh kelompok bersenjata tersebut pada jarak kurang lebih 10 meter, akan tetapi tidak kena, karena saat itu Bripka Maki langsung melompat ke semak – semak sebelah kirinya dan langsung meloloskan diri dan bersembunyi di salah satu honay warga. Kemudian ia lari keatas dan meminta bantuan kepada rekan Timsus Polda dengan menggunakan HT.
Lalu pengejaran terhadap keompok bersenjata dilakukan Aparat Gabunga TNI Polri. Sempat terjadi baku tembak. Sekda Pemkab Puncak Abraham Bisai tiba di lokasi untuk bernegoisasi, agar satu anggota Polisi dibebaskan.
Juru Bicara Polda Papua Kombes Adham Mustofa Kamal mengatakan, Anggota Polri Berpangkat Briptu disandera oleh warga di Kampung Usir kabupaten Puncak.
Kamal mengakui saat kejadian Briptu Haidar dan Bripka Wakum sedang melintas dikampung usir, Senin siang dan tiba saja dipanggil seorang warga setelah didatangi ternyata ada sekelompok warga secara tiba tiba langsung menarik briptu haidar.
“Bripka Wakum langsung kembali Ke Pos san Melaporkan kejadian ini,”jelas Kamal.
Belum diketahui Motif penyanderaan, namun Kamal memastikan
Briptu Haidar meninggal setelah ditemukan tidak jauh dari lokasi.
“ Kami sudah temukan dalam dalam keadaan tewas,”
Jenasah saat ini di klinik Ilaga dan besok Selasa akan diterbangkan ke Mimika dan Makassar.