Wamena (KT) – Kejadian kerusuhan yang terjadi pada tanggal 23 September 2019 kemarin telah menghanguskan sejumlah kios dan Ruko yang ada di Kota Wamena.
Dari sejumlah Kios dan Rumah Toko (Ruko) yang dibakar oleh Oknum tidak bertanggungjawab, terdapat sebanyak 101 Ruko milik pengusaha perempuan asli Jayawijaya.
Agu Huby, salah satu pengusaha Perempuan Asli Papua Jayawijaya menjelaskan, Sebanyak 101 Ruko miliknya terdapat di lokasi Pasar Wouma Wamena.
Diakui, Ruko miliknya yang saat ini sudah terbakar, selama ini disewakan kepada teman-teman pedagang.
Dijelaskan, Pasar yang ada di dalam merupakan hak bangunan Milik pemerintah, sedangkan untuk Ruko yang mengelilingi Pasar Wouma merupakan milik beberapa pengusaha Asli Papua Jayawijaya.

Kata Agu, 101 bangunan Ruko miliknya dibanguan atas kerjasama dengan pengusaha dengan modal Swadaya dan juga telah mendapatkan bantuan dari Bapakk Bupati Befa Yigibalom serta Bapak Gubernur Papua.
Dengan kejadian ini, dirinya selaku perempuan lembah balim sangat menyesal atas kejadian yang sudah terjadi, karena apa yang sudah terjadi tidak hanya menimpa teman-teman dari luar Papua, melainkan bangunan ruko milik pengusaha asli Papua Jayawijaya juga ikut terbakar.
“Kebetulan kami di sekitar Wouma ada 101 Ruko milik kami ang sudah terbakar dan itu kami bangun Swadaya, dengan menjaminkan pinjaman ke Bank sebesar 2 miliar 5 ratus juta,” kata Agu.
Dirinya sangat bangga sebagai perempuan asli Jayawijaya dan juga pengusaha karena bisa menjadi pelaku usaha di Wamena, namun dengan kejadian yang terjadi dirinya sangat menyesal dan mengecam tindakan anarkis yang dilakukan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab yang telah membakar habis seluruh Ruko yang ada di Wouma.
“Banyak yang pertanyakan ke saya, kok usaha anak daerah Jayawijaya juga ikut dibakar dan saya tidak bisa berikan jawaban itu,” ungkap Agu Huby.
Menurutnya, usaha yang dilakukan selama ini adalah sebuah perjuangan panjang dan itu juga dilakukan dari usaha yang paling kecil.
“Kemerdekaan itu tidak semudah kita bicara atau turun dari langit, namun harus ada usaha sehingga kemerdekaan itu terwujud memalui jalan mengelola hasil bumi yang ada di Papua agar dapat dinikmati,” kata Agu Huby.
Dirinya berharap, dengan kejadian yang sudah terjadi, sebagai pengusaha asli Jayawijaya berharap kepada pemerintah untuk dapat melihat dan mengulurkan tangannya, sehingga Ruko di Pasar Wouma dapat dibangun kembali dan aktifitas perekonomian dapat berjalan.(NP)