Wamena (KT) – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) secara resmi memberikan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Jayawijaya untuk digunakan memenehuhi kebutuhan para pengungsi pasca kejadian kerusuhan 23 September lalu.
Penyerahan bantuan itu langsung diserahkan oleh Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman kepada Bupati Kabupaten Jayawijaya, Jhon Richard Banua, SE.M.Si di Gedung Ukumearek Asso Wamena, Senin (30/9/2019).
Usai menyerahkan bantuan itu, Wakil Gubernur, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan turut berduka cita kepada seluruh keluarga korban.
Dalam kesempatannya ke Wamena, Wakil Gubernur, Andi Sudirman Sulaiman mengharapkan kepada teman-teman Media untuk membantu melakukan pemantauan dan memberitakan informasi yang benar dan cepat kepada masyarakat.
Menurutnya, kunjungannya ke Papua Kabupaten Jayawijaya kota Wamena guna melihat dan memastikan langsung keadaan masyarakat Sulsel dan juga melihat langsung kebutuhan apa yang saat ini dibutuhkan.
Dirinya berharap dan menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan selalu berkoordinasi dengan aparat TNI/Polri serta pemerintah Jayawijaya.
Diakui, keberhasilan pemerintah Jayawijaya merupakan keberhasilan semua pihak dalam menjaga kondisi Kabuupaten Jayawijaya tetap aman dan damai.
“Menciptakan kedamaian dan keamanan jauh lebih mahal, karena kita semua yang ada adalah NKRI,” kata Wakil Gubernur, Andi Sudirman Sulaiman.
Menurutnya, pihak keluarga Sulsel yang ada akan terus mendorong dan membantu upaya pemerintah Jayawijaya dalam melakukan pemulihan kota Wamena.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Jayawijaya, Jhon Richard Banua, SE.M.Si menyampaikan terimakasih dan apresiasi atas kunjungan Bapak Wakil Gubernur, Andi Sudirman Sulaiman ke Kabupaten Jayawijaya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Jayawijaya menyampaikan dan memastikan kepada seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Jayawijaya bahwa keadaan dan kondisi di Kabupaten Jayawijaya sudah kondusif aman.
Bupati berharap, masyarakat jangan terlalu mudah terpancng dengan isu-isu yang menyesatkan, namun masyarakat harus tetap tenang dan menyerahkannya kepada pihak berwenang, dalam hal ini pihak TNI dan Polisi.
Terkait jumlah pengungsi yang telah melakukan Eksodus hingga mencapai 3000, Bupati membantah bahwa informasi tersebut tidak benar, karena hingga Minggu (29/9/2019), warga yang telah melakukan Eksodus dari Kota Wamena berjumlah 1261 Jiwa.
“Yang kita utamakan itu pasien, jenasah dan anak-anak serta ibu-ibu yang membutuhkan Evakuasi,” ungkap Bupati Banua.
Menurutnya, selama dirinya, dandim 1702 dan Kapolres Jayawijaya masih berada di Kota Wamena, maka jaminan keamanan bagi masyarakat secara keseluruhan akan di Jamin.
Sebagai Informasi, data pengungsi yang ada di dalam Kota Wamena sebanyak 19.664 Jiwa, dan penyebarannya ada di 34 titik yang ada di dalam Kota Wamena dan sekitarnya.
Pengungsi itu tidak hanya berasal dari Kabupaten Jayawijaya, melainkan juga ada yang berasal dari Kabupaten Pemekaran.(NP)