Wamena (KT) – Pemerintah Kabupaten Jayawijaya tidak melaksankan peringgatan hari kesaktian Pancasila, namun hari Kesaktian pancasila di Kabupaten Jayawijaya diisi dengan kegiatan pelayanan bagi korban kerusuhan dan penanganan pengungsi.
Bupati Kabupaten Jayawijaya, Jhon Richard Banua, SE.M.Si mengakui, peringatan Kesaktian Pancasila memang tidak dillakukan melalui Upacara resmi dikarenakan adanya kejadian di Wamena.
Namun itu tidak mematahkan semangat pemerintah Jayawijaya, karena hari kesaktian pancasila di Wilayah Kabupaten Jayawijaya diisi dengan kegiatan kemanusiaan.

“Saya harap masyarakat dapat menilai dan menjadikan hari kesaktian pancasilasebagai moment untuk bersatu bersama membangun Kabupaten Jayawijaya,” ungkap Bupati Banua, Selasa (1/10/2019).
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Jayawijaya, Taufik Petrus Latuhamallo mngucapkan selamat melaksankan hari Kesaktian Pancasila.
Selaku pimpinan DPRD Jayawijaya, dihari Kesaktian pancasila ini, dirinya mennyampaikan prihatin dan duka yang mendalam atas peristiwa yang terjadi pada 23 September yang lalu.
Dirinya mengajak semua pihak untuk benar-benar memahami kejadian yang terjadi di Wamena, karena kejadian kerusuhan yang terjadi bukanlah kejadian kerusuhan antara Etnis dan juga buka antara Agama.
“Jangan ada pihak-pihak yang mempolitisir kejadian ini menjadi lebih buruk lagi,” kata Ketua DPRD Jayawijaya.
Dirinya juga berharap, kejadian ini sudah ditangani oleh aparat kemanan, sehingga masyarakat diharapkan tenang dan terus melakukan kegiatannya seperti biasa.
Kata Taufik, kejadian yang terjadi memang diluar dugaan kita semua, dan kejadian itu telah mengorbankan banyak harta benda dan nyawa baik itu dari pihak masayarakat asli maupun masyarakat pendatang.
Untuk hal itu, dirinya mengajak semua pihak untuk menyikapi kondisi yang terjadi dengan bijak, supaya semua tidak saling menyalahkan.(NP)