Daerah  

80 Persen OAP Dinyatakan Lulus Calon Bintara PK TNI AD Tahun 2019

80 Persen OAP Dinyatakan Lulus Calon Bintara PK TNI AD Tahun 2019

JAYAPURA (KT) – Dari 157 orang yang dinyatakan lulus sebagai calon Bintara PK TNI AD Tahun 2019 Kodam XVII/Cenderawasih, 80 persen diantaranya Putra Asli Papua. Hasil tersebut sebagaimana hasil sidang penentuan akhir Calon Bintara PK TNI AD Tahun 2019 yang di pimpin langsung Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab di di Aula Serbaguna Rindam XVII/Cenderawasih, Kamis (3/10/2019).

Kata Pangdam, sidang Pantukhir Bintara PK TNI AD Tahun 2019 adalah proses memilih calon Bintara TNI AD yang telah memenuhi syarat, berdasarkan hasil seleksi dan pemeriksaan yang meliputi aspek administrasi, jasmani, kesehatan, psikologi dan mental ideologi serta kesehatan jiwa. Dimana dari 275 orang yang mengikuti sidang pantukhir dan 157 orang dinyatakan lulus, dengan alokasi penerimaan 80% asli Papua dan 20% non Papua.

“Kita menjaring putra asli daerah Papua untuk menjadi prajurit tanpa mengabaikan persyaratan standar yang telah ditentukan,” kata Pangdam.

Pangdam mengatakan, sidang penentuan akhir itu sebagai rangkaian akhir dari sebuah proses penerimaan sehingga diperlukan kecermatan dalam pelaksanaanya. “Tentu saja, ada aturan yang menjadi dasar penilaian dengan melihat sebanyak-banyaknya tingkat kecakapan, penampilan, kepandaian ilmu pengetahuan, kepribadian, tanggap, tanggon dan trengginasnya dari seorang calon prajurit sebagai kriteria pilihan utama dari panitia dalam merekrut prajurit TNI AD yang berkualitas,” Kata Mayjen TNI Herman Asaribab

Pangdam menambahkan dengan proses seleksi tersebut, maka nantinya tidak ada calon prajurit yang disersi maupun sakit berat sehingga tidak dapat melanjutkan pendidikan yang diakibatkan oleh proses penyeleksian kurang optimal.

“ Tanggung jawab moral yang sangat berat tersebut bukan hanya dari TNI selaku institusi yang memberikan tugas tetapi juga kepada masyarakat dan Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, juga untuk menepis adanya tudingan miring yang menganggap bahwa masuk atau menjadi anggota TNI harus membayar sejumlah uang. Pungkasnya”.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut tersebut Pengawas Itjenad Kolonel Inf Izak Pengemanan, Ketua Tim Kesehatan Kolonel Ckm Drg Iwan Darmawan, Sp. Ortho, Ketua Tim Jasmani Letkol Inf Drs Yusuf Sofyan H, dan pengawas Spamad Mayor Inf Hadi Syahputro, serta Tim Pendukung. (TA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *