Didepan MRP dan Peradi, Kapolda Sebut Akan Ungkap Aktor Dibalik Kerusuhan Yang Terjadi di Papua

Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpau

JAYAPURA (KT) – Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpau mengatakan kepolisian akan mencari siapa actor dibalik semua kasus kerusuhan yang terjadi beberapa waktu terkahir di wilayah Jayapura hingga Wamena. Hal itu disampaikan Kapolda usai tatap muka bersama DPN Peradi dan MRP, Rabu (23/10/2019) sore.

Menurut Kapolda tidak gampang menggerakkan sejumlah orang dalam waktu yang bersamaan atau sekejab melakukan pengurusakan dan pembantaian.

“Ada korban yang sudah menyerah, masa harus di bacok dan di siram bensin dan dibakar, ada apa ini? Begitu sakitkah hatinya dengan rasisme yang mereka bilang itu?,” kata Kapolda

Kapolda mengaku saat ini terdapat 8 orang mahasiswa yang menjadi tersangka dalam kasus kerusuhan yang terjadi di Wamena. Yang menjadi pertanyaan, kata Kapolda, apakah mahasiwa eksodus yang kembali ini untuk membuat kejahatan? Kenapa tidak kembali berkuliah, apalagi pemerintah bersedia membiayai dan memulangkan.

“Siapa manusia ini, kenapa tidak sekolah? Pemerintah masih sanggup biayai kok, apakah dia ini mahasiswa murni ? dan kami akan ungkap itu? Siapa dibalik mereka,” katanya.

Kata Kapolda 2400 mahasiswa eksodus ini bukan jumlah kecil untuk difasilitasi baik dengan pesawat ataupun kapal laut.

“ Tadi saya katakan kepada MRP dan Peradi kami akan terus cari siapa pahlawan kekerasan di jalan yang membakar, mencuri, menganiaya dan lainnya, “ katanya.

Intinya, kata Kapolda pihak Kepolisian menghargai adanya upaya rekonsiliasi yang di lakukan oleh pihak Peradi dan MRP. Namun Kapolda menegaskan, itu bukan porsi Kepolisian, dan tupoksi Polisi sebagai alat negara akan tetap berjalan.

“Susah, dan tugas kami menegakkan hukum itu,” tegasnya.

Sebelumnya, DPN Peradi bersama MRP melakukan pertemuan dengan Kapolda Papua, Rabu sore. Menurut Kapolda, MRP di advokasi oleh Peradi ingin ada upaya solusi dari pemasalahan atas kasus yang terjadi di Papua agar menjadi tanah damai dan sebagainya.

“Tapi saya jelaskan tugas kami sebagai apparat penegak hokum kami berjalan sesuai dengan laporan polisi, fakta kejadian dan berupaya membuktikan bukti yang ada, dan lainnya,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Kapolda mengaku telah menjelaskan, bahwasanya, sesungguhnya bicara tentang persoalan di tanah Papua ini ada di penyelenggara negara, salah satunya MRP.

“Menurut saya MRP penting hadir di tengah-tengah kondisi ini, bahkan sebelum kejadian bila perlu sudah aktif bersinergi dengan kepolisian sehingga apa yang terjadi di lapangan dan nyatanya kita tanggung renteng, tanggung jawab dan bisa mencari langkah solusi,” kata Kapolda. (TA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *