WAMENA (KT) – Wakil Menteri (Wamen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jhon Wempi Wetipo memastikan rekonstruksi 403 unit ruko di Wamena akan segera di lakukan. Kepastian itu, telah adanya kesepakatan terhadap skema pengerjaan tersebut dengan terget penyelesaian April 2020.
“Skema pekerjaan sudah ada dan telah disepakati dalam pertemuan, sehingga hasil itulah yang akan segera dilaporkan kepada Menteri PUPR, apalagi telah ada perintah presiden untuk semua pekerjaan ini harus rampung April 2020,” kata Wamen saat kunjungannya ke Wamena, Kamis (5/12/2019)
Wamen menyebut rekonstruksi terhadap 403 unit Ruko, yang merupakan imbas dari kerusuhan Wamena beberapa bulan lalu itu, akan dilakukan oleh pengusaha lokal yang dikoordinir oleh Gapensi.
“Sesuai dengan arahan pak presiden dan menteri, kita harapkan keterlibatan pengusaha putra daerah itu agar mereka dapat manfaat dari apa yang dikerjakan PUPR,” ujar Wetipo.
Kata Wamen, dari hasil pekerjaan yang dikerjakan itu, tentunya akan di lakukan audit, untuk selanjutnya di bayarkan berdasarkan realisasi hasil pekerjaan. Hal ini, kata Wamen akan di akomodir oleh Gapensi, sehingga ia berharap setiap pekerjaan yang diberikan kepada pengusaha lokal harus di dasari dengan dokumen resmi.
“Mudah-mudahan mereka (pengusaha asli Papua) bisa bangun dulu nanti diaudit yang hasilnya akan menjadi dasar untuk kita bayarkan. Gapensi akan mendiskusikan hal ini, tapi mereka minta kalau bisa ada SPK sementara untuk menjadi dasar mereka bisa bekerja,” kata dia.
Dikesempatan yang sama, Wetipo juga menyebut, bahwasanta Pasar Wouma yang sudah dibangun ulang belum dapat difungsikan, lantaran para pedagang masih belum mau kembali beraktifitas di lokasi teraebut.
“Sesuai janji presiden, pekerjaan Pasar Wouma dikerjakan tuntas dalam 14 hari. Hanya masyarakat belum bisa gunakan karena didepan pasar, ruko-ruko yang terbakar itu belum dibangun atau dirapikan sehingga membuat masyarakat masih trauma,” jelas Wetipo.
Sementara Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Papua Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Cornelis Sagrim,
Lebih lanjut dikatakan, untuk pelaksanaan rekonstruksi oleh pengusaha lokal, kementrian membutuhkan data kontraktor dari Gapensi dan juga petunjuk teknis tentang pelaksanaan proses rekontruksi tersebut, dimana untuk proses administasinya Gapensi masih meminta rencana anggaran biaya (RAB) proyek.
“RAB itu sambil berjalan secara paralel tapi fisiknya sambil berjalan supaya cepat dikerjakan,” kata Sagrim
Sementara Ketua Gapensi Jayawijaya, Fred Hubi menyatakan anggotanya siap menerima kepercayaan yang diberikan pemerintah dalam proses rekontruksi bangunan di Wamena.
Sebagai putra asli Jayawijaya, ia menginginkan dampak kerusuhan si Wamena dapat segera hilang dan bangunan baru segera berdiri.
“Rekrontruksi ini harus cepat selesai supaya wajah Wamena bisa cepat kembali dan kami mengapresiasi pemerintah bahwa anak asli Wamena diberi porsi lebih karena pembangunan 403 ruko ini semuanya diserahkan ke pengusaha asli Papua,” kata dia.
Fred mengakui dari sisi permodalam tidak semua pengusaha lokal memilikinya. Namun Gapensi telah menggandeng beberapa pihak yang bisa membantu mengatasi masalah tersebut.
“Untuk modal kerja, Gapensi Jayawijaya sudah bekerjasama dengan pengusaha Raja Sibarani dan Koperasi Gapensi, mereka akan membantu kami dari segi pembiayaan yang menyangkut material maupun modal,” tutur dia.
Menurut dia, yang akan mengerjakan pembangunan 403 unit Ruko bukan hanya pengusaha asli Papua. Ada juga kontraktor dari daerah lain yang memang tinggal di Jayawijaya.
“Anggota Gapensi Jayawijaya lebih dari 350 kontraktor, kalau satu pengusaha dapat satu Ruko maka satu bulan pekerjaan ini selesai,” kata Fred. (TA)