Kementerian PUPR Optimis Infrastruktur Pendukung PON Papua Rampung Juni 2020

JAYAPURA,- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat optimis pekerjaan pembangunan infrastruktur pendukung Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 rampung pada bulan Juni 2020.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menganggarkan Rp 936,8 miliar dalam pembangunan empat arena olahraga (venue) untuk mendukung PON XX di Provinsi Papua.
Empat venue yang dibangun berdasarkan Intruksi Presiden (Inpres) No 10 tahun 2017 adalah Pembangunan Istora Papua Bangkit, Arena Aquatic, Venue Cricket dan lapangan Hockey (Indoor dan Outdoor).

Wakil Menteri (Wamen) PUPR, John Wempi Wetipo kepada wartawan usai meninjau pembangunan Infrastruktur pendukung PON di Kabupaten Jayapura mengatakan, progres venue yang dibangun Kementerian rata-rata telah mencapai 80 persen.
Jadi, pembangunan Istora Papua saat ini progresnya mencapai 75 persen. Sementara venue Aquatic sudah 80. Pembanunan aquatic progresnya lebih cepat dari target sesuai kontrak, kemungkinan bulan Mei venue aquatic sudah rampung 100 persen,” kata Wetipo.

Wetipo mengaku, venue Istora Papua akan rampung 100 pada bulan Juni 2020, setelah itu kita fokus pada penataan kawasan Olahraga Kampung Harapan seluas 32 Ha.
Wempi menjelaskan, Venue Cricket dan lapangan Hockey (Indoor dan Outdoor) di Doyo juga progresnya sudah rata-rata 80 persen.
“Semua venue akan selesai pada Juni 2020 dan siap untuk test event. Sedangkan untuk penataan kawasan baru dimulai setelah venue rampung 100 persen,” ujarnya.

Sementara, Inpres Nomor 1 Tahun 2020 tentang Percepatan Dukungan Penyelenggaraan PON XX di Papua, mengamatkan Kementerian PUPR membangun tiga venue di Merauke dan Kota Jayapura. “Pembangunan tiga venue ini sebenarnya biayanya sudah ada, tapi kita menunggu inpres kemarin, karena jangan kita salah melangkah kemudian ada masalah. Kami optimis semua venue akan rampung sebelum pelaksanaan PON di Papua,” ujarnya.
Menurutnya, untuk membangun tiga venue itu, Kementerian PUPR telah menganggarkan Rp 135 miliar. “kita harapkan semua venue bisa tuntas dan kita sama-sama mendukung PON XX di Papua yang berlangsung pada 20 Oktober – 2 November tahun 2020,”

Relokasi Penduduk Dari Kawasan Venue PON

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan penataan kawasan di lingkungan Kompleks Olahraga Stadion Papua Bangkit, Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura.

Hanya saja, penataan kawasan stadion yang akan menjadi tempat pembukaan dan penutupan PON 20 itu masih terkendala adanya rumah-rumah warga setempat di lokasi tersebut.

Oleh karena itu, Kementerian PUPR berharap dukungan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua untuk menyediakan tempat untuk masyarakat yang ada di kawasan stadion untuk dipindahkan.

Wakil Menteri (Wamen) PUPR mengatakan, sebagai penugasan dari Instruksi Presiden (Inpres) No. 10 Tahun 2010 tentang Dukungan Penyelenggaraan PON 20 dan PEPARNAS 16 Tahun 2020 di Provinsi Papua, maka Kementerian PUPR akan melakukan penataan kawasan di lingkungan Kompleks Olahraga Stadion Papua Bangkit.

Namun untuk penataan kawasan ini kita meminta dukungan dari Pemerintah Provinsi Papua terkait (relokasi) rumah warga setempat yang sampai dengan hari ini belum tuntas.

”Sekarang kurang lebih ada sekitar 23 rumah penduduk lalu kompensasi terhadap tanaman. Ini yang saya minta mari kita tuntaskan bersama karena penataan kawasan belum bisa dilakukan kalau masih ada penduduk yang tinggal,” kata Wempi Wetipo kepada wartawan di Jayapura, Jumat (7/2/2020).

Kepala Balai Prasarana Pemukinan Wilayah Papua, Dirjen Cipta Karya, Kementrian PUPR, Cornelius Sagrim,  mengatakan Kementerian PUPR tidak ingin lagi berurusan dengan masalah-masalah lahan yang masuk dalam penataan kawasan stadion Papua Bangkit.

“Waktu pembangunan venue Aquatik ternyata ada kuburan (makam-red) dan harus dipindahkan, dan kita mengeluarkan anggaran sebesar Rp 200 juta. Hal yang sama juga di Doyo, warga yang punya rumah di dalam lokasi venue, harus kita bayar Rp 50 juta untuk mereka pindah ke lokasi lain, dan soal pindahkan masyarakat  yang ada di kawasan venue PON di kampung harapan menjadi tanggungjawab Pemerintah Provinsi Papua,” ungkapnya.

Ditambahkan jika pekerjaan sudah kontrak, pihaknya tidak ingin berurusan dengan masalah-masalah lahan lagi.

“Pada intinya jika pekerjaan sudah kontrak, kita tidak ada urusan lagi dengan hal-hal itu, kita harapkan pemerintah Papua bisa segera bereskan semua masalah lahan yang masuk dalam penataan kawasan venue PON di Kampung Harapan Jayapura,” pungkasnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Kadisorda) Papua, Alex Kapisa yang dikonfirmasi, Jumat malam, mengakui jika relokasi warga di kawasan venue PON di Kampung Harapan menjadi kendala.

Namun demikian, Pemerintah Provinsi Papua telah membentuk tim yang diketuai Asisten I Bidang Pemerintahan Sekda Provinsi Papua Doren Wakerkwa.

“Relokasi penduduk di kawasan olahraga Kampung Harapan bukan pada kami di Dinas Olahraga, Pemprov Papua sudah bentuk tim, tapi kami optimis dalam waktu dekat relokasi warga bisa segera diselesaikan agar teman-teman di Kementerian PUPR bisa bekerja,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *