Suara Dua Oknum Tidak Bisa Wujudkan Pembangunan Kompi Brimob
Wamena (KT) – Koordinator Tim Penolakan rencana pembangunan Mako Brimo di Distrik Pisugi, Edison Oagay menegaskan, suara dua oknum masyarakat tidak kuat untuk mewujudkan Pembangunan Kompi Brimob di Distrik Pisugi.
Menurut Edison, Distrik Pisugi merupakan milik warga masyarakat yang ada dan sudah mendiami Distrik Pisugi, sehingga sangat tidak masuk jika dua oknum yang mencari nafkah itu menjual Distrik Pisugi untuk dijadikan lokasi Pembangunan Kompi Brimob.
“Pada Dasarnya itu, semua warga masyarakat yang ada di Distrik Pisugi menolak pembangunan Kompi Brimob, hanya ada dua Oknum orang yaitu Abas Oagay dan Yosep Lokobal,” ungkap Edison.
Diakui Edison, dua Oknum tersebut yang memiliki keinginan sendiri untuk datang membawa diri dan mengklaim agar pembangunan Kompi Brimob bisa dilakukan di Distrik Pisugi, namun setelah pertemuan Tim dengan masyarakat, telah terbukti bahwa masyarakat Pisugi secara keseluruhan menolak adanya rencana pembangunan Kompi Brimob di Wilayah Distrik Pisugi.
Lebih anehnya, dua Oknum tersebut tidak memberikan informasi kepada masyarakat dan Kepala Kampung atau Kepala Distrik terkait rencana pembangunan Kompi Brimob.
Selain menolak rencana Pembangunan Kompi Brimob, Edison juga menjelaskan, masyarakat di Distrik Pigugi menolak adanya rencana pembangunan Perumahan Pemerintah.
Menurutnya, lahan yang dijadikan lokasi pembangunan Kompi Brimob dan Perumahan adalah satu-satunya lokasi subur yang dijadikan lahan pertanian bagi masyarakat di Distrik Pisugi, sehingga sangat tidak mungkin lokasi itu dijadikan lahan pembangunan Perumahan, apalagi sampai pembangunan Kompi Brimob.
Terkati hal ini, Tim sudah menyurati terkait masalah Pembangunan Kompi Brimob ke DPRD Jayawijaya, namun sampai saat ini belum ada tanggapan pasti dari DPRD Jayawijaya yang baru saja dilantik pada bulan Januari 2020 lalu.
Menurutnya, DPRD Jayawijaya periode yang lama memang sudah menolak tegs terkati rencana pembangunan Kompi Brimob, namun untuk DPRD Jayawijaya Periode 2019-2024 belum ada tanggapan terkati pembangunan Kompi Brimob.
Diakuinya, belum ditanggapinya hal itu karena DPRD Periode 2019-2024 masih melakukan Bimtek dan belum mengurus kelengkapan DPRD Jayawijaya dan belum menjalankan pemerintahannya.

“Tapi kami masih tunggu sampai saat ini, Walapaun wacana sudah didengar, dan Pak Ketua sudah janjikan setelah kembali baru akan ditindaklanjuti setelah ada surat masukan dari Tim,” ungkap Edison.
Sementara itu, Kepala Distrik Pisugi, Agustinus Kossy menjelaskan, selaku perpanjangan tangan pemerintah di Tingkat Distrik dirinya telah memfasiltasi pertemuan TIM dengan warga masyarakat yang ada di Distrik Pisugi.
Diakuinya, selaku kepala Distrik heran dan merasa kaget dengan Wacana yang kencang terkait rencana pembangunan Kompi Brimob di Pisugi.
Padahal dirinya belum mendapatkan perintah langsung dari Bapak Bupati Jayawijaya untuk membicarakan hal rencana pembangunan Kompi Brimob di tingkat Distrik.
Terkati rencana pembangunan Kompi Brimob itu, Kepala Distrik Pisugi mengakui, dirinya mendapatkan ancaman yang sadis lewat SMS bahkan sms yag diterima sampai kepada ingin mencabut nyawa.
Dari hasil pertemuan Tim dengan masyarakat, Kepala Distrik mengakui, telah ditemukan letak kesalahan bahwa ada dua oknum Abas Oagay dan Yosep Lokobal yang sengaja membawa diri dan mengklaim pembangunan Kompi Brimob di Pisugi.
“Meraka yang membawa diri ke Polres, salah satunya itu Yosep Lokobal dan Abas Oagay, jadi disitu sudah jelas,” kata Kepala Disrtik Pisugi.
Selaku Kepala Distrik telah memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait betapa pentingnya keamanan di Wilayah Distrik Pisugi, namun pada dasarnya Masyarakat tetap berkomitmen kuat tetap menolak pembangunan Kompi Brimob.
Menurutnya, rencana pembangunan yang sama juga pernah ditolak masyarakat yang ada di Distrik Pisugi, bahkan untuk penolakan sebelumnya pernah dilakukan Audensi dengan Kapolres, bahkan penolakan Pembangunan Kompi Brimob pernah ditungkan dalam proposal dan diantar ke Bapak Kapolda.(NP)