Wamena (KT) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jayawijaya Periode 2019-2024 belum menerima penolakan secara resmi terkait wacana pembangunan Kompi Brimob di Wilayah Distrik Pisugi Kabupaten Jayawijaya.
Menurut Ketua Semetara DPRD Kabupaten Jayawijaya, Matias Tabuni, penolakan rencana pembangunan Kompi Brimob harus diajukan ke DPRD Jayawijaya secara tertulis oleh masyarakat atau warga pemilik hak Ulayat.
Dengan begitu, DPRD Kabupaten Jayawijaya akan menindaklanjuti hal tersebut sesuai dengan Tupoksi DPRD, namun sampai sekarang belum.
Diakui, memang ada beberapa orang yang tergabung dalam Tim sempat datang ke DPRD Jayawijaya dan menyampaikan secara lisan terkait penolakan pembangunan Kompi Brimob di Distrik Pisugi.
“Anak-anak cucu kita mau taruh dimana karena lahan itu mau dibangun rumah Pribadi, kalau rencana itu hanya oknum orang yang setuju, tetapi untuk masyarakat Pisugi tidak setuju,” kata Matias Tabuni, Senin (24/2/2020) diruang kerjanya.
Matias Tabuni beralasan, DPRD Jayawijaya belum dapat berbuat banyak untuk menindaklanjuti aspirasi masyarakat, karena hingga sekarang alat kelengkapan DPRD Jayawijaya belum terbentuk.
Sementara itu, salah satu Tokoh Intelektual asal Jayawijaya, Akatif Hisage mengakui, wacana pembangunan Kompi Brimob memang sudah lama diwacanakan 10 Tahun yang lalu.
Namun hal pembangunan Kompi Brimob terus mendapat penolakan, dan penolakan itu dilakukan langsung oleh FMJ—PTP pada tahun 2015 lalu.
Juga, kata Akatif, dalam sidang II Tahun 2015 tentang pembahasan Pembangunan Mako Brimob yang digelar digedung DPRD Jayawijaya pada Selasa (4/8/2015) beberapa Fraksi menyatakan penolakannya.
Fraksi yang menolak pembangunan Mako Brimob diantaranya Fraksi Gerinda, Fraksi Partai Reformasi, Fraksi Pilamo.
Menurut Akatif, Anggota DPRD Periode Tahun lalu benar-benar melaksanakan tugasnya sebagai Wakil Rakyat, sebab Anggota DPRD Periode lalu telag tegas menolak rencana pembangunan Mako Brimob di Jayawijaya.
Kepada DPRD yang baru saja dilantik, Akatif berharap agar Anggota DPRD yang ada dapat mewakili masyarakat Jayawijaya, terlebih tentang aspirasi-aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat. (NP)