Wamena (KT) – Setelah dipalang selama 3 hari tepatnya di Jalan Trans Wamena – Elelim Kilo 54, Akhirnya warga Distrik Abenaho sepakat untuk membuka palang jalan itu.
Proses pembukaan palang itu dihadiri langsung Kapolres Yalimo, AKBP Rahmad Kaharudin, Pasiops Kodim 1702 Jayawijaya, Kapten Inf. Romadlon, Pasi Intel Yonif 756 WMS, Lettu Inf. Karel, Kepala Distrik Abenaho, Selode Nekwek dan sejumlah tokoh masyarakat Distrik Abenaho.
Pembukaan palang jalan Kilometer 54 dilakukan sejak jam 17.45 hingga selesai pada jam 18.50.
Dibukanya palang jalan tersebut, secara otomatis jalur orang dan kendaraan sudah dapat lewat.
Kapolres Yalimo dalam arahannya menjelaskan, setelah dibuka, Logistik dan bahan proyek harus naik ke Yalimo guna menjaga ketahanan dan kebutuhan bahan pokok masyarakat yang ada di Wilayah Elelim Kabupaten Yalimo.
Sedangkan untuk penumpang, nantinya akan di tempatkan tim untuk melakukan pemeriksaan kesehatan bagi setiap penumpang yang akan masuk ke Kabupaten Yalimo.
Dalam kesempatan itu, tokoh masyarakat, Kornelis Gombo meminta agar Kapolres dan Dandim dapat mengawasi peredaran miras yang masuk ke Kabupaten Yalimo.
Masalah miras juga dipertegas oleh Kepala Distrik Abnaho Selode Nekwek, bahwa minuman keras yang masuk ke Yalimo membuat rusak mental generasi muda.
Sehingga harus ada pengawasan dari pihak berwajib dalam menindaktegas pelaku pengedar miras di Wilayah Kabupaten Yalimo.
Untuk pemalangan yang dilakukan, Kepala Distrik mengakui bahwa tindakan yang dilakukan adalah salah, namun hal yang dilakukan semata-mata untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Wilayah Yalimo.
Menjawab keluahan warga, Kapolres Yalimo mengakui telah bersinergi dengan Dandim dalam rangka melakukan patroli bersama guna menekan peredaran miras di Kabupaten Yalimo.
Ditambahkan Kapolres Yalimo, direncanakan pada hari senin akan di lakukan penyemprotan di Wilayah Distrik dan Kabupaten Yalimo.
Sementara itu, Dandim 1702 Jayawijaya yang diwakili Pasiops Kodim 1702 Jayawijaya Kapten INF. Romadlon menjelaskan, hampir semua Kabupaten melakukan pemalangan, namun itu hanya dilakukan khusus bagi penumpang, sedangkan untuk logistik dan sembako diperbolehkan masuk.(NP)