JAYAPURA – Walikota Jayapura, Benhur Tommy Mano meminta Gugus Tugas Pencegahan Penyebaran C-19 Kota Jayapura untuk transparan menyampaikan data kepada masyarakat dan intens lakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi.
“ Selalu lakukan koordinasi dengan provinsi, data ini harus transparan dan sampaikan kepada masyarakat umum,” kata pria yang akrab disapa BTM ini, Senin.
Ia mengatakan data orang atau masyarakat yang masih berkaitan atau yang pernah berinteraksi dengan pasien positif harus di buat pemetaan. “Harus kita buat pemetaan, mana daerah merah dan mana dari hijau,” katanya.
Sebab, jika dalam satu rumah telah ada orang yang dinyatakan positif, maka tentu akan berpotensi menular terdapat orang lain yang ada di dalam rumah.
“Kalau bapaknya, kena, ibu dan anak, maka satu rumah pasti kena, itu harus dilakukan isolasi, “ katanya.
Terlepas dari itu, Walikota menyampaikan hingga saat ini Kota Jayapura masih berstatus siaga darurat. “belum ada kenaikan status,” kata BTM. Dimana, Kinerja tim gugus tugas termasuk pemerintah di tingkat bawah akan lebih keras lagi, guna melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
“Ketua Tim Gugus bersama pihak kemanan akan melakukan sosialisasi kepada masyrakat, saya minta juga kepala distrik, kelurahan dan kampung untuk mengawasi orang masuk dan keluar di wilayahnya, jangan ada interaksi anatar orang sehat dan orang yang tidak sehat, lakukan isolasi,” jelasnya
Dikesempatan yang sama, BTM memberi warning kepada Lembaga keagamaan yang hingga saat ini terkesan tidak mengikuti anjuran pemerintah soal pembatasan aktifitas.
“Ada beberapa tempat ibadah masih melakukan ibadah pada hari minggu, untuk itu saya harap dapat dimaklumi, Pemerintah punya kekuatan menyelamatkan rakyat. Ini semua dilakukan untuk kesehatan, jadi dimaklumi, ini hikmat untuk kita untuk melakukan yang terbaik untuk jemaat dan warga kota Jayapura. (TA)
