Wamena (KT) – Bupati Kabupaten Jayawijaya, Jhon Richard Banua, SE. M. Si meminta kepada seluruh warga masyarakat di Jayawijaya untuk membatasi aktifitasnya di luar rumah.
“Saya harap dengan kejadian ini, saya himbau kepada warga masyarakat batasi kegiatannya diluar rumah, ” Ungkap Bupati, Senin (13/4/2020) saat jumpa pers di Wamena.
Bupati meminta kepada Warga masyarakat untuk tidak keluar rumah tanpa kegiatan yang jelas
Dengan ditetapkannya 3 Pasien Positif Corona oleh Pemerintah, diharapkan menjadi perhatian bagi seluruh masyarakat untuk tidak melakukan aktifitas diluar rumah tanpa alasan yang jelas.

Kedepannya, Bupati mengakui akan segera melakukan rapat bersama forkopimda Jayawijaya, terutama dalam mengambil keputusan penutupan sementara penerbangan dan juga aktifitas jual beli di dalam Kota Wamena.
“Sekarang kita batasi sampai jam 6, kita mungkin ada perubahan nanti, kita mau tutup full atau apa kita akan rapat dengan forkopimda, ” Jelas Bupati Banua.
Bupati sangat kecewa dengan kegiatan masyarakat yang selalu berkumpul di depan tugu Salib Wamena karena tidak mengindahkan instruksi pemerintah.
Untuk hal ini, pemerintah akan mengevaluasi terkait kegiatan masyarakat dan lebih memperketat pengawasan terutama kepada warga yang membangkang.
“Pemerintah, Polisi dan aparat gabungan serta satpol PP sudah turun, tapi masyarakat masa bodoh karena merasa di Jayawijaya tidak ada, ” Kata Bupati.
Namun dengan ditetapkannya 3 Orang Positif Corona, pastinya masyarakat akan takut ke luar rumah.
Bupati juga meminta, setiap warga masyarakat yang sempat atau dari daerah terpapar agar segera sadar diri untuk melaporkan diri pada Tim satgas Covid-19 Jayawijaya untuk dilakukan penanganan dan pemeriksaan.
“Biarpun tidak dari luar Wamena, kalau ada gejala tetap harus periksa, kalau ada gejala demam dan batuk, ” Jelas Bupati Banua.
Sementara itu, Direktur RSUD Wamena, dr. Felly Sahureka meminta kepada seluruh warga masyarakat untuk tidak melakukan tindakan diakriminasi kepada pasien dan juga kepada tenaga kesehatan.
“Karena kalau tenaga kesehatan di diskriminasi, siapa yang urus pasien nanti, ” Kata dr. Felly.
Dirut RSUD meminta, setiap warga harus jujur terutama yang sudah melakukan kontak dengan pasien yang positif, sehingga dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Jayawijaya dan wilayah adat Lapago. (NP)