Pangdam XVII Cenderawasih Bersama Kapolda Papua Sampaikan Belasungkawa Tewasnya Dua Warga Sipil yang Tertembak

Pangdam XVII Cenderawasih Bersama Kapolda Papua Sampaikan Belasungkawa Tewasnya Dua Warga Sipil yang Tertembak

TIMIKA (KT) – Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab bersama Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw, melihat langsung dua jenazah warga sipil yang diduga tewas tertembak aparat keamanan saat melakukan upaya penindakan dan penegakkan hukum Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di RSUD Mimika, Selasa (14/4/2020) sore.

Dua warga sipil tersebut yakni Roni Wandik (20) dan Eden Armando Debari (23), diduga tewas tertembak di area Mile 34, Kuala Kencana pada Senin (13/4/2020) kemarin.

Pantauan Kawattimur, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab bersama Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw didampingi Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Papua (Kabinda) Brigjen TNI Abdulharis Napoleon disambut keluarga besar korban hingga kerabat dengan beberapa tuntutan, seperti pemberhentian aparat keamanan yang terlibat dalam penembakan.

Menanggapi hal tersebut, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab bersama Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menyampaikan rasa belasungkawa terhadap keluarga korban. Dimana, pihaknya akan bertanggungjawab terhadap proses pemakaman jenazah.

“Sekali lagi, kami turut berbelasungkawa. Kami datang kesini untuk menyelesaikan masalah yang terjadi saat ini. Sebagai anak yang diberi tanggung jawab, kami akan melihat secara keseluruhan. Ada proses yang harus dijalani,” kata Pangdam kepada keluarga korban.

Dikatakakannya, masih dalam suasana paskah dan ditengah pandemi Corona (Covid-19), ia meminta kepada seluruh masyarakat Papua khususnya keluarga besar korban salah tembak, agar bersama-sama menyelesaikan permasalahan dengan damai dan penuh kasih.

“Kita harus melihat dan mengerti. Tuntutan yang dituliskan sudah ada di benak kami berdua untuk segera diselesaikan,” kata Pangdam.

Perlu diketahui, saat ini kedua jenazah yang menjadi korban salah tembak, telah dipulangkan dan disemayamkan di rumah duka di Kwamki Narama untuk kemudian akan dimakamkan pada Rabu (15/4/2020) besok.

Keluarga Korban Salah Tembak Minta Aparat Keamanan Yang Bertugas Dipecat

Sementara itu Kedua keluarga korban salah tembak yakni Roni Wandik dan Eden Armando Debari meminta kepada petinggi TNI-Polri untuk segera memberhentikan aparat keamanan yang terlibat penembakan secara tidak terhormat.

Dalam tuntutan keluarga besar korban yang dibacakan dihadapan Pangdam XVII Cenderawasih dan Kapolda Papua, disampaikan bahwa insiden tersebut telah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).

“Kami selaku keluarga korban, harkat dan martabat kami selaku masyarakat Papua telah dicabit-cabit oleh mereka yang mengatasnamakan aparat yang bertindak tanpa memandang bulu. Sehingga anak kami yang tidak berdosa harus menjadi korban kebiadapan aparat. Sesuai kesepakatan bersama kedua keluarga korban, pemimpin ataupun bawahan yang terlibat saat penembakan, diberhentikan tidak terhormat,” ujar perwakilan keluarga yang membacakan tuntutan didampingi tokoh masyarakat Amungme Yanis Natkime

Keluarga besar kedua korban menegaskan bahwa, korban merupakan merupakan masyarakat Papua yang juga bagian dari NKRI.

“Harapan kami selaku keluarga besar akan kasus tersebut, harus diusut tuntas. Jangan dipolitisir karena bisa berdampak luas. Korban bukanlah KKSB dan tidak pernah memiliki senjata api. Dan 7 buah amunisi yang ditemukan di kantong korban, itu rekayasa,” imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab mengatakan bahwa pihaknya telah membentuk tim gabungan untum melakukan proses investigasi terkait insiden salah tembak itu.

“Bersama bapak Kapolda, kami bersinergis mengambil langkah-langkah menyelesaikan masalah ini. Sudah ada petugas yang ditunjuk melakukan investigasi sehingga kita bisa mengetahui dan proses hukum bisa berjalan,” ujarnya saat ditemui wartawan.

Terkait hal tersebut, Kapoda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menyebutkan, saat ini situasi ada sejumlah orang bersenjata senantiasa terus melakukan kekerasan dan mempengaruhi situasi kamtibmas. Sehingga, pihaknya menempatkan berbagai satuan tugas untuk menjaga, melindungi masyarakat dan objek vital PT Freeport Indonesia.

“Kami bertemu langsung dengan masyarakat untuk segera menyampaikan duka cita kepada keluarga dan menyiapkan semua proses hingga pemakanan. Nanti akan kita jawab (tuntutannya) setelah proses pemakaman,” imbuhnya.

berdasarkan informasi yang dihimpun, telah terjadi kontak tembak Satgas Yonif 712 Kostrad di Mile 34 arah Rimba Papua Golf, Kuala Kencana sekitar pukul 16.00 WIT. Dilaporkan dua orang diduga KKSB tewas dalm insiden tersebut. Adapun barang bukti yang berhasil diamankan diantaranya 2 pucuk senapan penembak ikan rakitan, 1 gelang bendera berlambang Bintang Kejora, bungkusan rokok, dua kunci sepeds motor, pinang, dan tas noken berisi 7 butir amunisi Kaliber 5,56 mm. (SL)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *