BIAK (KT) – Jumlah pasien covid-19 di Kabupaten Biak Numfor mengalami penambahan. Minggu (10/5) di Posko Induk, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Biak Numfor mengumumkan bahwa ada dari hasil pengiriman 16 spesimen swab yang dikirim RSUD Biak ke Litbangkes Jayapura menyatakan bahwa 12 pasien terkonfirmasi positif virus corona atau covid-19, dan 4 pasien lainnya negatif.
Kepala Seketariat Tim Gugus, Markus O Mansnembra mengatakan, dengan penambahan tersebut kini pasien positif covid-19 di Kabupaten Biak Numfor berjumlah 23 orang yang sudah dirawat di RSUD Biak Numfor. Oleh sebab itu, pihaknya meminta agar seluruh stekholder bersama masyarakat dapat bersinergi melawan covid-19 dengan mematuhi sejumlah peraturan yang diberlakukan oleh Pemerintah Daerah.
“Hari ini kami Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Biak Numfor mengumumkan bahwa kami mengalami penambahan 12 pasien positif covid-19. Saat ini RSUD Biak Numfor sedang menangani 25 pasien yang terkonfirmasi positif covid-19, yang terdiri dari 23 pasien asal Biak dan 2 pasien rujukan dari RSUD Supiori. Dengan penambahan pasien yang positif, kami minta agar masyarakat memberlakukan batasan waktu beraktifitas di luar rumah yang ditetapkan oleh Pemerintah,”katanya kepada Wartawan.
Dalam kesempatan yang sama, Sekda menyampaikan, atas nama pemerintah daerah menyampaikan ucapkan terima kasih kepada semua stakeholder dan masyarakat serta tim yang tergabung dalam Gugus Tugas atas dukungannya untuk bersama-sama terus melakukan perlawanan terhadap Virus Corona tersebut.
Sementara itu Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Biak Numfor Daud N. Duwiri, S.KM.,M.Kes menambahkan, bahwa pemetaan terhadap wilayah dan masyarakat yang berpotensi tertular terus dilakukan pemerintah dan Gugus Tugas. Oleh karena itu, masyarakat diminta diharapkan ikut mendukung upaya yang terus dilakukan pemerintah.
“Mungkin ada yang bertanya kenapa sampai kasus terus bertambah, justru kami menjawab bahwa ini hasil kerja keras pemetaan di lapangan sehingga bisa diketahui siapa yang tertular lalu dipersempit pergerakannya. Dan pemetaan terus dilakukan, termasuk akan melakukan rapid test besar-besaran dengan memperhatikan hasil pemetaan dimaksud,”jelasnya. (Dsy)