JAYAPURA (KT) – Kapolda Papua Irjen Pol. Drs. Paulus Waterpauw memaparkan Kejahatan konvensional sepanjang 1 Semester Tahun 2020 mengalami peningkatan Signifikan.
“Ada 944 kasus sepanjang 1 semenster tahun ini, angka ini sangat meningkat tajam dibanding tahun sebelumnya,” jelas Kapolda saat saat kegiatan Refleksi Semester I Tahun 2020 Kapolda Papua, di ruangan Rupatama Polda Papua, Jumat (26/06/2020).
Kapolda menjelaskan kenaikan jumlah kasus terserbut, lantaran adanya pembebasan atau asimilasi terkait para pidana ,awal masa pandemic covid-19. “ Ini juga menjadi tantangan bagi para Kapolres untuk menangani kasus yang melonjak naik seperti curanmor,” katanya.
Kenaikan kasus lainnya di bidang Cyber crime (Kejahatan dunia maya), kata Kapolda hal itu dilatar belakangi dengan kejadian anarkis yang terjadi. “ berita-berita hoax semakin banyak, dan banyaknya ujaran kebencian,” jelasnya.
Sementara untuk kejahatan kekayaan Negara, menurut Kapolda justru mengalami penurunan, khususnya pada pencucian uang dan korupsi, kasus Ilegal logging.
“Tahun ini hanya ada 1 kasus,” kata mantan Kapoltabes Sumatera Utara ini.
Disisi lain, terkait dengan kejahatan berimplikasi kontijensi, menurut Kapolda , hal tersebut ia mendapat kepercayaan khusus, untuk menangani kasus para KKB selama tiga bulan terakhir
“Ini kita juga tangani, salah satu dari mereka sudah kami amankan yaitu, Oniwara Wenda yang ditangkap dipuncak Jaya dan masih ada sekitar 6 sampai 8 kelompok-kelompok dari mereka,” kata Kapolda
Kapolda menambahkan, Polda Papua juga telah membatasi pergerakan KBB di gunung botak. “Kami masih terus mengawasi peregerakan mereka karena kelompok tersebut tidak segan-segan masuk kedalam kumpulan masyarakat dan melakukan kekerasan pada masyarakat,” jelasnya.
Dilain sisi, Kapolda juga menjelaskan tentang jumlah personel Polda Papua yang terbilang ideal, lantaran adanya penambahan di tahun 2020. “Jumlah personel sudah mendakati dengan jumlah penduduk, yang menjadi permasalahan yaitu luas wilayah Papua yang sangat luas dan banyak daerah-daerah yang sulit di jangkau,” katanya
Selain itu, dengan bertambahnya 5 Polres di Papua, diantaranya Polres Deiyai, Polres Yalimo, Polres Nduga, Polres Intan Jaya, Polres Puncak, menurut Kapolda, pihaknya akan segera melakukan pergeseran personil untuk mengisi Polres-Polres tersebut.
“Kita juga memdapat dukungan dari para kepala daerah untuk memfasilitasi pembangunan pada kelima Polres tersebut,” jelas Kapolda. (TA)