TIMIKA (KT) – Ribuan warga Tembagapura kampung Banti, Opitawak dan Kimbeli yang dievakuasi ke Mimika, sampai saat ini masih berada di Mimika lantaran gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Maret lalu.
Kapolres Mimika AKBP I G G Era Adhinata mengatakan, KKB pimpinan Lekagak Telenggeng hingga kini masih berada di kawasan Aroanop, Distrik Tembagapura sehingga menciptakan situasi kamtibmas yang cukup rawan di wilayah itu.
“Saya bisa pastikan, mereka (KKB -red) masih berada di Aroanop. Sehingga kita belum bisa menjamin, sampai melihat apakah situasi benar-benar kondusif. Jangan sampai nanti masyarakat dipulangkan ke Banti, Opitawak dan Kimbeli justru masyarakat yang akan menjadi korban. Kita tidak mau itu terjadi karena kalau terjadi apa-apa, ujug-ujugnya pemerintah lagi yang dipersalahkan,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (30/6/2020).
Lantaran hal tersebut, dikatakan Kapolres, upaya untuk mengembalikan ribuan warga Banti, Opitawak dan Kimbeli ke kampung mengalami kesulitan.
“Dengan situasi seperti ini, mudah-mudahan kita bisa memaksimalkan upaya agar masyarakat itu bisa kembali ke kampung masing-masing,” kata Kapolres.
Kendati demikian, dikatakan AKBP I G G Era Adhinata, persoalan tersebut tidak semata-mata menjadi tanggung jawab pihak kepolisian, namun membutuhkan dukungan dan kerja sama semua pihak terkait secara lintas sektoral.
“Ini bukan hanya tanggung jawab kepolisian, kita akan kerjasama dengan pemerintah daerah, tokoh-tokoh masyarakat untuk menyelesaikan masalah ini. Karena masalah itu bukan kita yang ciptakan. Tapi ada beberapa kelompok yang bersebrangan dengan NKRI dan berusaha mengganggu,” imbuhnya. (SL)
