Wamena (KT) – Kepala Balai 33 Wamena, Sepnat Kambu, ST, Selasa (21/7/2020) mengundang Gapensi Se-Lapago ke ruang kerjanya.
Dalam pertemuan itu, Kepala Balai 33 Wamena memberikan apresiasi dan juga Motivasi terhadap kekompakan Pengusaha Asli Papua yang ada di Wilayah Pegunungan Tengah Papua.
Rombongan Gapensi Se-Lapago di pimpin langsung oleh Ketua Gapensi Kabupaten Jayawijaya, Fred Huby, dimana turut juga hadir dalam pertemuan itu, Gapensi dari Tolikara, Lanny Jaya dan juga Yalimo serta Jayawijaya.
Ketua Gapensi Jayawijaya, Fred Huby usai pertemuan dengan Kepala Balai 33 Wamena memberikan apresiasi kepada Kepala Balai 33 Wamena yang baru.

Menurut Fred Huby, hasil pertemuan bersama Kepala Balai 33 Wamena tidak lain hanya mendiskusikan dan memperkenalkan kehadiran balai Balai 33 kepada Gapensi dan juga masyarakat yang ada di Wilayah Lapago, karena
Balai 33 yang ada di Wamena membawahi 14 Kabupaten termasuk Kabupaten Jayawijaya.
Kepala Balai 33 Wamena berharap, kehadiran Balai 33 di wilayah Pegunungan Tengah dapat memberikan Motivasi dan juga adanya keterlibatan langsung dari Pengusaha Asli Papua.
Menurut Kepala Balai 33, kehadiran Balai 33 akan menjadi sia-sia jika tidak ada anak-anak pegunungan tengah yang ikut juga ambil bagian dalam Balai.
Dalam pertemuan itu, Kata Fred, Kepala Balai 33 memberikan kekuatan agar dapat ikut bersaing sebagai Pengusaha Asli Papua, karena pengusaha asli Papua bisa ikut bersaing, tentunya dengan mengikuti undang-undang yang berlaku, dan juga sesuai dengan ketentuan Perpres dan peraturam menteri PUPR.
“Mulai sekarang tergantung kepada kami sendiri bagaimana kita mempersiapkan diri untuk mengambil bagian terutama untuk pengusaha Orang Asli Papua, itu di Permen PUPR itu disampaikan bahwa sampai dengan 2,5 Miliar itu orang Asli Papua akan bersaing sama-sama, sedangkan diatas itukan bersaing secara Online sehingga ada ruang disitu,” ungkap Fred Huby.
Kata Fred HUby, ada ruang bagi Pengusaha Asli Papua untuk bersaing dengan nilai 0 – 2,5 Milya, namun sebagai Pengusaha harus benar-benar siap untuk ikut bersaing, karena Anggaran APBN harus dipertanggungjawabkan juga.
Kepala Balai juga menyampaikan agar Gapensi ikut serta dan sama-sama berpikir untuk Mengembangkan Balai 33, karena ada rencana pada tahun depan akan dibangun kantor Balai di Jayawijaya.
“Diawal permohonannya dua lantai, setelah beliau audens kemarin ke Jakarta, diperkirakan pembangunannya akan dilakukan 3 sampai 4 lantai,” kata Fred Huby.
Pertimbangannya adalah, seluruh Balai Cipta karya, Balai Wilayah Sungai, Perumahan akan berkantor pada satu atap di Wamena.
Kata Fred Huby, selama ini dan dalam sejarah hadirnya Balai di Papua, hanya Kepala Balai 33, Sepnat Kambu, ST yang memiliki hati untuk mengundang Gapensi, karena selama Balai di Jayapura, jarang sekali Gapensi dan Pengusaha diundang.
“Saya pikir ini kita perlu apresiasi dan harapan kita, apa yang telah disampaikan kepala balai itu bisa diwujudkan di APBN 2021, 2022, supaya anak-anak pegunungan tengah juga bisa menjadi Tuan di Negeri sendiri,” kata Fred Huby.
Diakui Fred Huby, dalam pertemuan bersama Bapak Sepnat Kambu, ST , Gepensi juga memberikan saran agar dalam Paket-Paket pekerjaan yang diberikan bisa dipecah-pecah.
“Tadi Gapensi menyarankan agar jangan paket jembatan disatukan menjadi satu Paket, namun kalau dipecah menjadi 15, bisa ada 15 pengusaha yang kerja,” kata Fred Huby.
Dengan upaya itu, tentunya apa yang menjadi keinginan masyarakat dan juga Pengusaha Asli Papua untuk menjadi tuan di Negerinya sendiri dapat terwujud.(NP)