Upaya Meningkatkan Kapasitas Guru Mengajar Jarak Jauh Terus Dilakukan

Pertemuan WVI Dalam Upaya Peningkatan Kapasitas Guru

Biak (KT) – Pandemi Covid-19 telah mengubah banyak hal, termasuk salah satunya pendidikan. Kegiatan belajar mengajar yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka di sekolah kini terpaksa harus dilakukan secara jarak jauh. Peran teknologi menjadi sangat penting dan sangat relevan dalam mendukung berbagai aktivitas, mulai dari pembelajaran jarak jauh hingga koordinasi dan pelatihan dengan berbagai pihak.

Beberapa kebijakan telah diambil oleh pemerintah pusat hingga daerah untuk mengantisipasi dampak buruk dari pandemi ini bagi pendidikan anak-anak. Diantaranya kebijakan yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan No. 4 Tahun 2020 tentang Panduan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dilanjutkan dengan Surat Edaran Sesjen Kemdikbud No.15 Tahun 2020 tentang Panduan Belajar Dari Rumah (BDR).

Pertemuan WVI Dalam Upaya Peningkatan Kapasitas Guru

Berdasarkan kebijakan tersebut, Dinas Pendidikan Biak Numfor, Papua, telah memilih salah satu metode pelaksanaan PJJ yakni daring (dalam jaringan). Wahana Visi Indonesia (WVI) menginisiasi untuk membuat modul yang akan menjadi panduan untuk guru dalam menggunakan beberapa platform pembelajaran daring. Modul TIK ini disusun oleh tim yang terdiri dari berbagai elemen pegiat pendidikan di Biak Numfor dengan harapan bisa membekali guru dalam melaksanakan PJJ daring dengan kemampuan TIK yang mumpuni.

“TIK untuk guru adalah kebutuhan. Hal ini merujuk kepada hasil survey kepada guru yang dilakukan oleh WVI bersama Dinas Pendidikan Biak Numfor beberapa waktu lalu. Pelatihan ini terselenggara atas suport dari banyak pihak, karena itu WVI mengucapkan terimakasih sebesar- besarnya dan apresiasi atas terbitnya modul TIK ini. Melatih guru adalah bagian dari upaya mencerdaskan anak-anak. Semoga pelatihan 2 hari ini memberikan dampak nyata terhadap peningkatan kualitas belajar mengajar di Kabupaten Biak Numfor,” ungkap Jhon Eris Purba, Area Manager WVI di Biak.

Modul ini memuat dua materi utama yaitu tentang penggunaan Telegram dan fitur dari
Google diantaranya Google Classroom, Forms, Drive, dst untuk mendukung pelaksanaan PJJ selama siswa belajar di rumah. Materi disusun secara terstruktur dan dengan tahapan yang mudah untuk diikuti oleh peserta pelatihan. Dengan demikian, para guru mulai jenjang SD, SMP, SMA, maupun SMK dapat memaksimalkan penggunaan teknologi untuk membantu siswa mengikuti PJJ.

Dinas Pendidikan Kabupaten Biak Numfor melalui surat edaran kepada sekolah-sekolah yang ada dalam jaringan (daring), mulai dari jenjang SD hingga SMA/SMK, meminta sekolah untuk mengutus guru yang akan dilatih selama dua hari di kota Biak. Jumlah guru yang mengikuti pelatihan pertama mencapai 150 guru. Pelatihan berlangsung secara paralel di 8 titik yakni di laboratorium komputer milik sekolah-sekolah. Para fasilitator pelatihan merupakan tim penyusun modul dan beberapa operator sekolah serta relawan yang bersedia mendedikasikan ilmunya selama dua hari penuh. Kegiatan pelatihan juga didukung oleh Rumah Belajar, PT Samsung Elektronik Indonesia, Rumah Belajar Ori Syun, 1000 Guru Biak, Guru Garis Depan Biak Numfor, dan LKBM Wirewit.

“Kami sampaikan terima kasih kepada WVI yang telah memprakarsai kegiatan ini bersama Dinas Pendidikan. Kami juga sampaikan terima kasih kepada para pendukung kegiatan, serta semua tim penyusun modul ini. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan balasan terbaik atas kebaikan dan ketulusannya dalam ikut menyelesaikan penyusunan modul dan pelaksanaan pelatihan ini,” ungkap Roechan, Guru Matematika di SMA Yapis Biak yang juga menjadi salah satu penyusun modul.

Kegiatan dibuka secara langsung oleh Bupati Biak Numfor, Herry Ario Naap S.Si, M.Pd, yang menyampaikan bahwa satuan pendidikan sangat rentan menjadi tempat penularan Covid-19. Karena itu, PJJ adalah pilihan yang terbaik untuk saat ini, karena keselamatan para guru dan peserta didik adalah yang utama. “Pelatihan ini sangat penting untuk para guru, oleh karena itu manfaatkan momen ini dengan baik agar dapat melaksanakan PJJ dengan lebih baik,” tutur Herry.

Hadir juga secara online, Kepala Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua, Christian Sohilait, ST., M.Si, dan Kepala LPMP Papua, Drs. Adrian Howay, MM.

Christian Sohilait mengapresiasi pelatihan TIK tersebut. “Pelatihan ini sangat membantu guru di masa pandemi ini untuk meningkatkan kapasitas mereka. Harapannya semoga daerah lain juga bisa melakukan hal yang sama. Membantu para guru dalam peningkatan kapasitas mereka dalam penguasaan TIK secara baik.” ujarnya.

Sementara itu, Adrian Howay, mengatakan, di masa pandemi Covid-19, dunia pendidikan tidak bisa berjalan seperti biasa. Karena itu, pihaknya menyambut baik pelatihan tersebut. “Pelatihan ini sangat penting untuk dimanfaatkan untuk dapat melaksanakan PJJ. Saya harap dengan pelatihan ini, kemampuan TIK para guru bisa merata. Karena teknologi saat ini sangat dibutuhkan di segala bidang. Hal ini tidak hanya membantu guru dalam melakukan pembelajaran, tetapi juga dalam melakukan tugas administrasi. Kemudian, guru jangan lupa untuk membekali anak-anak dengan pendidikan karakter, dampingi anak-anak dalam memanfaatkan teknologi agar terhindar dari hal-hal negatif,” ujar Adrian Howay.

Hal serupa diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Biak Numfor, Yoel Marienm
S.Sos, MM. “Pelatihan guru ini merupakan kerjasama kami dengan WVI dan pegiat pendidikan Biak agar mereka dapat memaksimalkan berbagai saran daring yang sangat bermanfaat untuk mendukung PJJ daring,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Biak Numfor, Yoel Marien, S.Sos., MM.

Tentang Wahana Visi Indonesia (WVI)
Wahana Visi Indonesia (WVI) adalah yayasan sosial kemanusiaan Kristen yang bekerja untuk kesejahteraan anak. WVI selalu berupaya membuat perubahan berkesinambungan pada kehidupan anak, keluarga dan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan, dan mendedikasikan diri untuk bekerjasama dengan masyarakat paling rentan tanpa membedakan agama, ras, etnis dan gender. Sejak tahun 1998, Yayasan Wahana Visi Indonesia telah menjalankan program pengembangan masyarakat yang berfokus pada anak. Ratusan ribu anak di Indonesia telah merasakan manfaat program pendampingan WVI.(Humas WVI/NP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *