Wamena (KT) – Masyarakat Kabupaten Tolikara yang tergabung dalam Tim Peduli Penanganan Covid-19 Kabupaten Tolikara menemukan beras bantuan Covid-19 yang digelapkan oleh Pemerintah Kabupaten Tolikara.
Sehingga mewakili Masyarakat Kabupaten Tolikara, Tim Peduli Penanganan Covid-19 Kabupaten Tolikara meminta kepada Pemerintah untuk dapat mempertangungjawabkannya.
Sekretaris Tim Peduli Covid-19 Kabupaten Tolikara, Abini Kogoya mengakui, masyarakat Kabupaten Tolikara ingin menyampaikan bahwa adanya temuan barang bukti beras sebanyak 100 ton di Gudang Dolog Wamena Kabupaten Jayawijaya.
Menurut Abini, bantuan beras tersebut merupakan bantuan yang bersumber dari presiden R1 Joko Widodo yang diperuntukkan bagi masyarakat Kabupaten Tolikara.
Abini menyebutkan, beras bantuan tersebut harusnya sudah disalurkan, namun pada kenyataannya adanya kesengajaan dan pembiaran pengelapan Beras oleh pemerintah serta Tim Gugus Tugas (SATGAS) Covid-l9 Kabupaten Tolikara.
“Pemerintah telah gagal serta melalaikan masyarakat dalam hal penyaluran atau pendistribusian bantuan kepada masyarakat kabupatcn tdlikara,” ungkap Abini, Senin (14/9/2020) di Wamena.
Diakui, melihat kelalaian pemerintah Tolikara, Tim mengambil sikap untuk membawa beras sebanyak 100 Ton dari Gudang Bulog Wamena.
“Sudah ada kesepakatan dengan Kepala Dinas Sosial Tolikara, jadi beras itu bagi tengah, yang 50 untuk Tolikara dan 50 untuk warga Tolikara yang ada di Wamena,” kata Abini.
menurutnya, penyaluran beras bantuan itu tidak disalurkan pemerintah Kabupaten Tolikara sejak bulan Maret dan itu berlangsung hingga memasuki bulan Agustus 2020.
Sehingga Tim mengambil langkah untuk melakukan pendataan warga masyarakat Tolikara yang ada di Kabupaten Jayawijaya.
Hasilnya ialah, ada sebanyak 1247 Warga masyarakat asal Tolikara yang belum mendapatkan bantuan beras Dan dana Covid-19.
Kata Abini, Tim telah mengantongi data yang cukup untuk dipertangungjawabkan jika Pemerintah Tolikara memintanya, namun sebagian data sudah diserahkan langsung kepada Sekda Kabupaten Tolikara.
Sesuai data yang ada, Abini mengakui, beras bantuan Covid-19 untuk masyarakat Tolikara yang ada di Jayawijaya masih kurang dan perlu ada penambahan.
Selain itu, Abini juga mengakui, masyarakat Tolikara yang ada di Wamena belum menerima bantuan dana Covid-19.
“Soal dana dan beras ini pemerintah tidak pernah pertangungjawabkan hal ini,” kata Abini.
Sementara itu, Yuneus Weya yang juga ada dalam Tim Peduli Penanganan Covid-19 mengakui bahwa, pemerintah Kabupaten Tolikara belum menyalurkan bantuan Beras dan dana Covid-19 bagi masyarakat Tolikara yang ada di Kabupaten Jayawijaya.

Sehingga, melalui Tim Penanganan Covid-19 Kabupaten Tolikara, masyarakat Tolikara yang ada di Jayawijaya dengan tegas menyatakan sikap sebagai berikut.
Pemerintah dalam hal ini Bupati dan wakil Bupati Kabupaten Tolikara, selaku Ketua dan wakil ketua tim gugus tugas covid-l9, segera pcrtanggung jawabkan bantuan sembako dan BLT/BST (bantuan langsung tunai/ bantuan sosial tunai) yang bcrsumber dari pemerintah pusat kepada masyarakat penerima bantuan asal kabupaten tolikara.
Dan penyalurannya harus berdasarkan data yang sudah terkumpul melalui Sekda kabupaten tolikara.
Masyarakat meminta, bupati selaku ketua tim satuan tugas covid-19 scgera lakukan pertemuan guna berdialog dengan masyarakat penerima bantuan kabupaten tolikara di wamena.
Masyarakat kabupaten tolikara, dengan tegas meminta kepada kapolda provinsi papua dan kejaksaan tinggi papua untuk segera membentuk tim dan melakukan investigasi penyalahgunaan bantuan Covid-19 yang dilakukan pemerintah Kabupaten Tolikara.
Terkait hal ini, masyarakat tolikara berkomitmen dan bcrsepakat untuk mendorong barang bukti beras sebanyak 50 ton serta dokumen berupa data, KTP dan KK Penerima bantuan ke pihak berwajib untuk selanjutnya di proses sesuai peraturan dan perundangundangan berlaku.(NP)