TIMIKA (KT) – Aparat keamanan melakukan investigasi pelaku penembakan dua warga sipil di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Senin (14/9/2020).
“Pihak keamanan masih mendalami dan menginvestigasi terhadap pihak yang bertanggung jawab terhadap peristiwa tersebut,” kata Kapendam XVII Cenderawasih Letkol Arm Reza Nur Patria dalam pesan singkat yang diterima Kawattimur, Selasa (15/9/2020)
Ia mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih belum menerima informasi secara detail mengenai kronologis kejadian tersebut.
“Pada tanggal 14 September 2020 benar telah terjadi penembakan terhadap 2 warga sipil di Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya. Namun sampai saat ini belum ada laporan lengkap kronologis,” ujarnya.
Ia pun berharap agar situasi di Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya dapat aman dan kondusif serta korban dapat sehat kembali seperti sedia kala.
Sementara itu, di tempat terpisah, Dandim 1710 Mimika Letkol Inf Yoga Cahya Prasetya menyebutkan bahwa satu personel sudah disiapkan untuk membantu donor darah AB kepada salah satu korban yakni FR (23) yang mengalami luka tembak pada bagian perut dan luka sayatan pada bagian dahi.
“Sudah ada 1 orang personel dari Kodim 1710 Mimika yang memenuhi syarat untuk diambil darahnya. Semoga dapat tertolong,” ujarnya.
Diketahui, dua tukang ojek di Kampung Mamba Distrik Sugapa, Intan Jaya diduga menjadi korban penembakan orang tak dikenal (OTK), Senin (14/09/2020) sekitar pukul 11.00 WIT.
kedua korban yakni LAM (33) dan FR (23) saat ini sudah dievakuasi ke Timika menggunakan pesawat perintis sejak pukul 13.49 WIT. Keduanya dirawat di tempat terpisah yakni di RSUD Mimika dan RSMM Caritas SP 5.
LAM (33) mengalami luka tembak pada lengan sebelah kanan sementara FR (23) mengalami luka tembak pada bagian perut dan luka sayatan pada bagian dahi.
Muhammad Yani, ketua salah satu kelompok paguyuban di Timika mengatakan, pihaknya langsung merespon setelah mendapat informasi warganya menjadi korban penembakan.
Kondisi korban, kata Yani, saat ini sangat membutuhkan bantuan donor darah AB di RSMM Caritas SP5.
“Kami selaku keluarga besar salah satu Kerukunan merasa prihatin. Setelah dapat informasi, saya cek di RSUD dan ternyata dirujuk ke Caritas (RSMM),” ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin malam.
Sembari kembali meminta pertolongan donor darah, Yani mendesak pihak berwajib segera mengambil langkah hukum atas kejadian ini.
“Mohon bantuan, kami butuh sekali donor darah. Sepenuhnya, kami minta ke pihak yang berwenang untuk mengambil langkah hukum seperti apa. Dan Korban kembali sehat seperti biasa,” harapnya. (SL)