JAYAPURA (KT) – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua menggelar kegiatan Jagong Masalah Haji dan Umroh (Jamarah), di Swisbel Hotel Papua, Rabu (27/10/2020).
Kepala Bidang Haji dan Bimas Islam Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Papua, H Musa Narwawan mengatakan Jamarah masalah umroh dan haji, membahas tentang potensi persoalan sebelum jamaah haji diberangkatkan, dimana kegiatan tersebut dilaksanakan setiap tahun.
“Kegiatan ini sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat sebelum mengikuti umroh atau ibadah haji. Pembinaannya harus maksimal. Kapan jamaah haji diberangkatkan masih kita tunggu dari pusat, karena ini masih pandemi Covid-19,” kata Musa.
Ia menambahkan sejak Pandemi Covid-19 melanda Indonesia, pelaksanaan haji dan umroh untuk Indonesia masih tertunda. Dan hingga saat ini belum ada keputusan pemerintah terkait pelaksanaan keberangkatan.
Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua, Syamsuddin mengatakan, pihaknya tengah mempersiapkan tiga hal bagi jamaah haji dan umroh, meskipun pelaksanaannya tertunda tahun ini.
“Jamaah haji untuk tahun 2020 ini memang sudah tertunda. Namun ada tiga hal yang kami lakukan saat ini, yaitu mengedukasi umat, mengkomunikasikan kebijakan pusat dengan daerah, dan mengajak umat untuk bersabar. Karena tujuan penundaan ini adalah keselamatan diri jamaah maupun masyarakat semua,” ujar Syamsuddin di sela kegiatan Jagong Masalah Umrah dan Haji, di Jayapura, Rabu (28/10).
Pemerintah Saudi Arabia telah membuka ibadah haji dan umroh di Mekkah. Namun pesertanya hanya berasal dari negara tersebut. Otoritas setempat menutup sementara waktu layanan wisata pilgrim di wilayah ini, guna mencegah klaster baru penyebaran virus Corona.
Sementara, Kementerian Agama Republik Indonesia saat ini fokus memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan bagi seluruh calon jamaah haji dan umrohnya.
Menteri Agama Fachrul Razi memperkirakan jumlah jamaah haji Indonesia pada 2020 sebanyak 231 ribu. Angka ini diperoleh berdasarkan kuota dasar jamaah haji sebanyak 221 ribu, dengan asumsi tambahan calon peserta 10 ribu jamaah. (TA)