Sampah Menumpuk Jadi Kado Tahun Baru Bagi Masyarakat Jayawijaya

Nampak Tumpukan Sampah di Tengah Pasar Potikelek Wamena Yang Belum Diangkut

Wamena (KT) – Warga masyarakat yang ada di dua pasar ternama di kota Wamena mengeluh akibat tumpukan sampah yang terus meninggi setiap harinya.

Kejadian penumpukan sampah ini menjadi Kado Natal dan Tahun Baru yang paling Terindah bagi khususnya masyarakat di Jayawijaya.

Pantauan media ini, Tumpukan sampah itu tidak hanya terjadi di Pasar Potikelek saja, namun juga dipasar Jibama ada juga tumpukan sampah yang semakin hari meninggi.

Selain itu, dibebeberapa ruas jalan dalam kota Wamena, terlihat penumpukan sampah yang belum juga tersentuh.

Salah satu pemerhati lingkungan dan juga Intelektual Muda Jayawijaya, Gaspar Tabuni mengakui sangat terganggu dengan adanya penumpukan sampah di dalam lingkungan pasar Potikelek Wamena.

Nampak Tumpukan Sampah di Tengah Pasar Potikelek Wamena Yang Belum Diangkut

Menurutnya, Pemerintah harus segera mengambil tindakan cepat untuk membersihkan tumpukan sampah yang ada di Pasar Potikelek dan juga Jibama.

Karena, adanya penumpukan sampah yang dibiarkan, pastinya akan mengganggu mama-mama penjual dan juga para pembeli yang datang ke pasar potikelek.

Apalagi, jika dibiarkan begitu saja, nantinya akan mengganggu kesehatan masyarakat terutama mama-mama penjual yang ada di dalam Pasar.

“Jangan Orientasinya cuma proyek dan uang baru mau kerja, kebersihan itu penting, karena kalau masyarakat sakit karena sebab lain nanti dikatakan Covid lagi,” kata Gaspar, Senin (4/1/2021) di Wamena.

Dirinya sangat menyayangkan, jika permasalahan sampah di Wamena selalu dikaitkan dengan Uang.

Menurutnya, pemerintah harus bisa mengevaluasi kinerja dinas terkait agar ada solusi ataupun antisipasi jelang pelaksanaan libur dan sesudah libur, sehingga tidak terjadi penumpukan sampah yang membuat resah warga masyarakat.

Kata Gaspar, Pemerintah Jayawijaya tidak akan bisa mewujudkan Kota Wamena sebagai Kota “Dani” Damai Aman Nyaman Indah, jika masalah sampah di Kota Wamena tidak menjadi perhatian serius oleh pemerintah.

“Jangan masalah pendidikan dan kesehatan yang di bicarakan terus, masalah sampah juga harus menjadi perhatian pemerintah Jayawijaya,” kata Gaspar.

Sementara itu, salah satu Warga Jayawijaya yang tidak ingin menyebutkan namanya, saat ditemui di Pasar Jibama, sangat menyayangkan upaya Pemerintah Jayawijaya yang bersikap acuh atau malas tahu dengan kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat Jayawijaya.

Kata Warga itu, sampah di Pasar Jibama merupakan hadiah Natal dan Tahun baru yang terindah, yang sengaja dibiarkan pemerintah Jayawijaya.

Menurutnya, sangat tidak wajar jika tumpukan sampah di Pasar Jibama dibiarkan, karena akan mengganggu kesehatan dan aktifitas warga masyarakat.

Dirinya menyarankan, Pemerintah jangan hanya diam dan melihat saja, namun harus ada upaya dan tindakan cepat untuk segera membersihkan Sampah yang tiap harinya terus menumpuk.

Ditempat terpisah, Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jayawijaya melalui kepala seksi pengurangan sampah, Moin Wetapo, S.IP. M. Kp menjelaskan, dinas lingkungan hidup (DLH) akan segera menangani masalah sampah di kota wamena .

“Walapun banyak tempat, lorong yang tdk masuk dalam daftar kerja dari dinas lingkungan hidup dan ini karena kekurangan biaya akomodasi tenaga buruh dan masalah kendaran oprasional sampah,” kata Moin Wetapo.

Dijelaskan, untuk saat ini DLH hanya mengoperasikan 12 Kendaraan Operasional Pengangkut sampah, dimana 3 kendaraan merupakan kendaraan yang terpaksa harus di gunakan walapun sudah tidak layak lagi.

Lebih parahnya lagi, DLH masih kekurangan tenaga pengakut, ditambah honor yang sangat minim, sehingga membuat beberapa tenaga pengangkut sampah terpaksa memilih berhenti.

“Kedepan kalau boleh pemerinta tambahakan anggaran supaya sampah atau kotoran yang dilihat oleh masyarakat itu bisa diatasi,” kata Moin.

Selain itu, Moin sangat menyayangkan kesadaran masyarakat yang belum juga sadar, terutama dalam hal membuang sampah.

Menurut Moin, masyarakat harus paham dan sadar untuk membuang sampah pada tempat sampah yang telah disiapkan oleh Pemerintah.

Selain itu, masyarakat juga tidak pernah mematuhi aturan jam buang sampah yang telah ditetapkan pemerintah, padahal Pemerintah sejak jam 6 pagi hingga jam 9 sudah beroperasi untuk mengangkut sampah, namun ada sebagian masyarakat yang masih saja membuangnya diatas jam yang telah ditentukan pemerintah.

“Pemerintah dgn warga perlu ada kerja sama, upaya pemerintah tidak sia-sia dan warga harus patuhi arahan atau aturan pemerintah supaya tidak membuang sampah di sembarang tempat,” kata Moin.(NP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *