TIMIKA (KT) – Aparat kepolisian telah melakukan olah TKP helikopter milik PT Sayap Garuda Indah nomor PK ZGM yang ditembak pada Rabu (6/1/2021) lalu.
Dari hasil olah TKP itu, ditemukan satu buah proyektil kaliber 7,62 yang diduga kuat berasal dari senjata yang digunakan pelaku penembakan.
Kapolres Mimika AKBP I G G Era Adhinata mengatakan, proyektil tersebut sudah dibawa ke laboratorium forensik untuk dilakukan uji balistik.
“Setelah melakukan olah TKP helikopter yang ditembak, kita temukan satu buah proyektil kaliber 7,62 dan itu kita periksa di labfor untuk menentukan jenis kaliber sesungguhnya. Dari hasil itu kita bisa memutuskan bahwa helikopter itu ditembak menggunakan laras panjang,” ujarnya saat ditemui di Rimba Papua Hotel, Jumat (8/1/2021).
Polisi pun mengklaim menemukan kecocokan antara proyektil dengan senjata laras panjang yang diduga digunakan oleh Kelompok Kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Joni Botak.
Dimana, berdasarkan informasi intelijen yang diterima, kata Kapolres, beberapa anggota KKB pimpinan Joni Botak sempat terlihat bergeser dari markas Kelompok Kali Kopi.
“Tidak ada indikasi rangkaian itu (terkait otsus). Masih diduga dari kelompok kali kopi. Informasi intelijen disana sempat berkumpul 10 anggota KKB bergeser dari markas kali kopi,” ujarnya.
Ia pun memastikan kondisi Crew helikopter Captaint Stuart James Forsyth, David Philip dan load master Nur Triadi cukup baik.
“Semuanya selamat. Sementara helikopter masih di Tembagapura,” ujarnya.
Perlu diketahui, helikopter milik PT Sayap Garuda Indah nomor PK ZGM diduga ditembak pada ketinggian 1.500 kaki di sekitar kampung Tsinga Distrik Tembagapura. Akibatnya, terdapat lubang di bagian samping kiri bawah.
Dimana, saat itu salah satu crew mendengar adanya suara dentuman. Mencium bau Avtur, pilot lalu memutuskan untuk segera meninggalkan area bandara Dese Benangin dan memilih lokasi pendaratan yang aman dan terdekat adalah Helipad 66 Hidden Valley Tembagapura. (SL)
