Wamena (KT) – Penanganan Covid-19 di Wilayah Kabupaten Jayawijaya sudah sesuai denga prosedur standar penanganan Covid-19 yang ditetapkan oleh pemerintah, sehingga tidak benar jika ada informasi yang sengaja di hembuskan bahwa Tim Covid-19 Jayawijaya sengaja memanipulasi data jumlah Covid di Kabupaten Jayawijaya.
Ketua Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jayawijaya, Jhon Richard Banua, SE.M.Si menjelaskan, penanganan kasus kasus yang menimpa istri dari Hengky Heseleo sudah dilakukan sesuai dengan prosedur tetap penanganan Covid-19.
Karena, sebelum masuk di RSUD, yang bersangkutan telah diperiksa atau diambil Rapid test, dan ternyata dinyatakan reaktif dari hasil pemeriksaan sampel darah, sehingga harus dibawa ke ruang Transit, bukan di isolasi atau dilakukan Karantina.
Dri kejadian itu, tidak ada paksaan dari pihak RSUD untuk memulangkan pasien, karena suami atau Hengky Heselo sendiri yang meminta dengan paksa untuk membawa pulang istrinya kerumah dengan membuat pernyataan.
Sehingga tidak ada yang namanya manipulasi atau penipuan data terhadap jumlah Pasien di Wilayah Kabupaten Jayawijaya.

Disisi lain, beredarnya pemberitaan bahwa Kabupaten Jayawijaya menolak rencana pemberian Vaksin Covid-19, selaku Ketua Tim Covid-19 Jayawijaya dan juga Bupati menepis isu pemberitaan yang sengaja di publis oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab.
Karena, selama ini dirinya selaku Ketua Tim dan juga Bupati Jayawijaya tidak pernah menemui wartawan dan membuat pernyataan terkait penolakan Vaksin Covid-19.
Bahkan, hingga saat ini, pemerintah Kabupaten Jayawijaya belum menerima Vaksin dari Jayapura, walapun sudah diterima di Provinsi Papua.
Untuk Kuota Vaksin yang akan di terima Pemerintah Kabupaten Jayawijaya dan kapan akan diterima, Jhon Banua mengkui, belum mengetahui jumlah pasti yang akan diterima oleh pemerintah Kabupaten Jayawijaya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Jayawijaya, Matias Tabuni berharap, Pemerintah dan juga tenaga Medis harus melakukan Evaluasi dan kajian menyeluruh sebelum memberikan Vaksi Covid0-19 kepada tenaga Medis dan juga nantinya kepada masyarakat.
Karena, untuk saat ini banyak informasi yang beredar di media sosial terkati masalah-masalah yang menyangkut pemberian Vaksin kepada masyarakat.
Sehingga sangat penting adanya sosialisasi yang tepat, terutama dari tingkat Kampung, Distrik hingga tingkat kabupaten, agar masyarakat benar-benar memahami manfaat dari Vaksin yang akan disuntikan kedalam tubuh.(NP)