Cek Kebenaran Pernyataan Bupati Jayawijaya, Gapensi Bakal Datangi Kantor ULP

Wamena, (KT) – Gapensi Kabupaten Jayawijaya bakal mendatangi kantor ULP Kabupaten Jayawijaya pada hari Senin (01/02/2021) besok.

Kedatangan Gapensi Kabupaten Jayawijaya ke Kantor ULP guna mengecek kebenaran pernyataan Bupati Kabupaten Jayawijaya tentang 99 Persen Proyek di kerjakan oleh Anak Asli Papua.

 

“Hari ini saya selaku ketua Gepnsi Jayawijaya ingin mengklarifikasi terkait apa yang disampaikan pak Bupati pada saat kegiatan kamar adat pengusaha papua di hotel baliem pilamo,” ungkap Fred Huby, Minggu (30/1/2021) di Wamena.

 

Menurut Fred, yamg ingin diklarifikasi ialah pernyataan Bupati Jayawijaya tentang 99 persen perkejaan proyek APBD Jayawijaya dikelola oleh anak asli papua.

 

Setelah kami membaca berita yang beliau sampaikan banyak kawan-kawan kami dari anggota Gapensi sendiri orang asli papua mengkomunikasikan kepada kami di Gapensi bahwa kami sendiri selaku anak papua sebagian besar belum pernah terlibat.

 

Untuk itu, besok (hari Senin) kami jajaran Gapensi Jayawijaya akan melakukan klarifikasi data yang disampaikan oleh pak bupati ke ULP, untuk meminta kroscek dari tahun 2019 sampai 2020, dan ingin mengetahui sejauhmana keterlibatan pengusaha-pengusaha asli anak baliem yang pernah mengerjakan pekerjaan  itu.

 

“Kami sadar bahwa dengan perpres no.17 tahun 2012 mengatakan bahwa pekerjaan proyek sampai dengan 1 milyar proses lelangnya harus dikelola oleh perusahaan orang asli papua,” kata Fred Huby.

 

Dirinya berharap, jangan Bapak bupati melihat dari satu sisi bahwa perusahan orang asli papua yang dipakai untuk ikuti proses lelang sebenarnya di belakangnya itu bukan orang asli Papua.

 

“Jadi setelah kami kroscek di ULP kami akan mengklarifikasi kontraktor-kontraktornya bahwa perusahan-perusahaan yang dipakai itu apakah betul mereka yang kerja ataukah perusahaan mereka dipakai,” kata Fred.

 

Gapensi juga perlu sampaikan disini, apakah 99 persen itu nilai dari anggaran infrastruktur untuk kasih orang asli Papua, ataukah paket proyeknya yang 99 persen, misalnya, kalau pekrjaannya 100 milyar berarti anak Papua kerja 99 milyar, 1 milyar dikelola oleh orang non OAP.

 

“Data kita akan lihat besok (senin) kami akan minta data itu,” kata Fred.

 

Menurut Fred Huby, pernyataan tentang 99 persen pekerjaan dikerjakan oleh OAP, saya rasa itu pernyataan yang keliru, karena kita bisa lihat sendiri diproses pelelangan LPSE saja kita bisa tahu,  bahwa banyak perusahaan non OAP yang kerjakan proyek lebih dari 1, itu artinya bukan 99 persen anak asli Papua yang kerjakan Proyek.

 

“Ini yang akan kita klarifikasi di ULP besok (senin), bahwa apakah betul anak asli Papua ini betul terlibat dalam pekerjaan APBD Jayawijaya,” kata Fred Huby.

 

“Uang APBD Jayawijaya untuk masyarakat asli Papua, untuk masyarakat yang bermukim di Jayawijaya,” ungkap Fred Huby.

 

Selaku Ketua Gapensi, dirinya akan mendata semua jenis pekerjaan apa saja yang masuk ke Wamena, dan jika ada perusahaan dari luar kemudian masuk mengerjakan pekerjaan di Wamena, Gapensi  akan memerintahkan untuk memalang semua pekerjaan yang bukan dikerjakan oleh OAP atau orang yang bermukim di Jayawijaya.

 

“Pernyataan ini berbanding terbalik, dan menjadi pukulan berat bagi kami anak Papua bahwa, karena selam ini teman-teman yang mau minta pekerjaan saja harus palang-palang dulu,” kata Fred.

 

Menurut Fred, selama ini untuk 1 paket pekrjaan dengan nilai kontrak 200 juta dikerjakan oleh 3 sampai 4 orang.

 

Namun, adanya Statement Bupati Tentang 99 Persen Anak Asli Papua kerjakan proyek di Wamena, membawa harapan baru agar untuk di tahun 2022, 99 persen anggarannya harus dikasih ke anak Papua.(NP)

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *