Wamena (KT) – Jemaat GPDI Pentakosta yang ada di Kabupaten Jayawijaya merayakan HUT Ke-50 dengan melakukan perarakan Obor Api Pentakosta keliling kota Wamena.
Sebelumnya, Obor Api Pentakosta di jemput di Bandara Wamena dan diarak berjalan kaki menuju Gereja GPDI El-Shadday Wamena yang dilanjutkan dengan Ibadah, sebelum diarak keliling kota Wamena.
Ketua Panitia Yubelium Ke-50 GPDI Jayawijaya Pdt. Alexander Mauri mengakui, saat ini umat GPDI yang ada di wilayah Lapago khususnya Jayawijaya sedang memperingati Hut GPDI Ke-100 tahun di Indonesia, Hut Ke-75 tahun di Papua dan 50 tahun yang merupakan Tahun Yubelium khusus di wamena.
“Obor Api Pentakosta ini telah disiapkan dari Bali sebagai situs sejarah masuknya GPDI di Indonesia sehingga akan peringatannya di Bali pada 30 maret, dan dia sudah keliling Indonesia hingga Papua dan hari ini Tiba di Wamena,” kata Pdt. Alex.
Kata Pdt. Alex, dalam merayakan HUT Emas Ke-50 Pentakosta, melibatkan 200 Peserta jemaat dengan memberlakukan protokol Kesehatan yang sangat ketat, dimana setiap jemaat diharuskan menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
“Kami Jemaat sampaikan terimakasih kepada ketua Tim gugus percepatan penanganan Covid -19 yang telah memberikan ijin untuk melakukan acara ini,” kat Pdt. Alex.
Kata Pdt. Alex, usai kegiatan Ibadah bersama, Obor Api Pentakosta akan diarak keliling kota Wamena, dimana akan diantar dengan nyayian dan pujian serta rentetan doa bersama.
Harapanya, melalui HUT Yubelius Ke-50 Pentakosta, dan adanya Obor Api Pentakosta, dapat membakar segala dosa dan tindakan kejahatan di Kota Wamena, sehingga ada tercipta rasa kedamaian dan cinta kasih terhadap sesama demi kemuliaan dan kebesaran nama Tuhan.
“Saya berharap umat GPDI di Lapago bangkit untuk mengobarkan api pentakosta dengan tetap mendukung pemerintah yang ada dengan menerapkan peraturan kesehatan yang ada, sehingga ia mengimbau memohon maaf yang sebesar -besarnya karena tak bisa menghadirkan seluruh umat merayakan kirap Obor Api Pentakosta,” kata Pdt.Alex.
Sementara itu, Penasehat Majelis Daerah GPDI Pdt. Max Assa menjelaskan, api pentakosta masuk ke lembah Baliem pada tahun 1971.
Sebagai Gembala, dirinya bertugas di GPDI Wamena sejak 1972 sampai dengan 1975 dan digantikan oleh Pdt. Yosias Waromi dan dilanjutkan oleh Pdt. Welly Roem hingga saat ini.
Dijelaskan, dalam memperingati HUT Ke-50 Pentakosta di Tahun 2021 ini, tentunya membawa harapan akan kedamaian di Kabupaten Jayawijaya.
Selain itu, kehadiran obor api Pentakosta di Kabupaten Jayawijaya membawa harapan besar kepada jemaat Tuhan khususnya GPDI untuk menjadi berkat bagi sesama dan juga dapat membangkitkan semangat pelayanan yang tidak akan pernah padam api pentakosta.
Dirinya percaya, Api Obor Pentakosta yang saat ini tiba di Wamena akan membawa kedamaian bagi seluruh Tanah Papua, karena tanah Papua adalah Tanah yang diberkati oleh Tuhan.(NP)