Wamena (KT) – Akibat meluapnya air akibat hujan yag terus mengguyur Kabupaten Jayawijaya, telah berdampak pada tergenangnya air di sejumlah perkebunan masyarakat yang ada di Kabupaten Jayawijaya.
Akibat kejadian itu, beberapa perkebunan Ubi Jalar (Hepere) tergenang air, sehingga mempengaruhi pendapatan ekonomi bagi masyarakat petani yang ada di Kabupaten Jayawijaya.
“Pasti akan berdampak pada penghasilan bagi masyarakat, khususnya masyarakat petani, namun untuk pastinya itu harus ada kolaborasi dengan teman-teman BPBD, supaya sama-sama bisa menghitung,” kata Hendry Tetelepta, Senin (8/3/2021) di ruang kerjanya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jayawijaya, Hendry Tetelepta menjelaskan, banjir yang melanda beberapa daerah di Kabupaten Jayawijaya sangat berdampak sekali pada sektor pertanian di Kabupaten Jayawijaya, terutama pada bahan pangan utama lokal yang pastinya akan berdampak kepada penghasilan ekonomi bagi masyarakat lokal yang ada di Kabupaten Jayawijaya.
Terkait dampak banjir itu, Dinas pertanian sudah melakukan monitoring di beberapa Distrik, diantaranya, Assotipo, Kurulu, Musatfak dan beberapa Distrik yang terdampak banjir, dimana hampir semua perkebunan masyarkat yang ada di pinggiran kali Balim terendam air.
“Terakhir itu kami data di Assotipo dan juga Wesaput itu ada 4 hektar lebih, terus di musatfak itu hampir semua,” kata Hendry.
Diakui Hendry Tetelepta, perkebunan masyarakat yang tergenang air, merupakan perkebunan Ubi jalar yang dikelol oleh masyarakat Kabupaten Jayawijaya.
Untuk tindakan penanganan dampak banjir ini, Dinas Pertanian tidak bisa menyelesaikannya sendiri, namun harus berkolaborasi dengan dinas lainnya sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Dinas pertanian sendiri, memiliki kewenangan yang sangat terbatas, dimana dinas pertanian hanya dapat menyiapkan bantuan bibit, pupuk dan alat, sedangkan untuk bantuan seperti dana dan bantuan bahan makan serta hal lainnya menjadi kewenangan dinas lainnya.
Menurut Kepala Dinas Pertanian, dampak banjir yang melanda perkebunan masyarakat menjadi perhatian serius Dinas Pertanian Kaupaten Jayawijaya, sehingga dinas pertanian tidak akan diam, namun akan terus melakukan monitoring dan pendataan di lapangan, terutama pada lahan-lahan perkebunan masyarakat yag tergenang air.(NP)