Wamena (KT) – Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayawijaya, Amsal Wamo mengakui, untuk mengatasi dampak banjir di Kabupaten Jayawijaya, BPBD Jayawijaya selama ini tetap bekerja atas dasar rasa kemanusiaan tanpa dukungan dana.
Kepala BPBD Kabupaten Jayawijaya menyebutkan, BPBD Kabupaten Jayawijaya tetap bekerja tanpa uang ataupun ada uang, karena BPBD persoalan penanganan Bencana adalah tugas utama BPBD Kabupaten Jayawijaya.

“Ada uang atau tidak ada uang, kita tetap kerja karena tugas kita, uang itu soal kedua,” kata Kepala BPBD Kabupaten Jayawijaya.
Selain itu, Kepala BPBD Jayawijaya menyebutkan, ada keterbatasan dana untuk operasional kegiatan BPBD, namun komitmennya tetap sama ialah memberikan informasi terkait penanganan Bencana kepada masyarakat.
Walapun demikian, BPBD tetap aktif dan selalu turun kelapangan untuk melakukan pendataan dampak banjir yang menimpa warga masyarakat.
Menurut Amsal Wamo, untuk dampak Banjir di Wamena Kabupaten Jayawijaya, telah menimpa sebanyak 7937 kepala Keluarga, itu tidak termasuk keseluruhan warga masyarakat jika di hitung satu persatu.
“Itu belum hitung jumlah jiwa yang korban terdampak banjir, itu hanya kepala keluarga saja sudah sampai 7 ribu hampir 8 ribu, ini membutuhkan dana yang cukup untuk membantu masyarakat,” kata Amsal Wamo.
Amsal menyebutkan, untuk sementara dana di BPBD belum ada, namun dengan data yang sudah terkumpul, akan diajukan langsung kepada pimpinan, sehingga pimpinan akan menentukan bantuannya diambil dimana, termasuk untuk tanggap darurat, di BPBD belum tersedia, sehingga pimpinan akan mencari solusi untuk menangani permasalahan dampak banjir.
Tidak hanya itu, Amsal Wamo menyebutkan, Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan BPBD juga terbatas dan belum memadai terkait penanganan Bencana.
“Yang ada semua ini orang-orang yang biasa saja, yang khusus untuk dan pahan untuk bencana belum ada, sehingga butuh SDM dan dana untuk pelatihan,” kata Amsal.(NP)