Wamena (KT) – Perwakilan Kementerian Sosial yang berkedudukan di Balai Diklat Sosial Jayapura memantau langsung lahan perkebunan dan rumah warga yang terdampak banjir di Wilayah Distrik Wesaput Kabupaten Jayawijaya.
Perwakilan Kementerian Sosial, Burhanudin menjelaskan, dirinya diberikan tugas untuk memantau langsung dampak banjir yang melanda sebagian Distrik dan masyarakat yang ada di Kabupaten Jayawijaya, salah satunya ialah Distrik Wesaput.
Setelah melalakukan pemantauan di lapangan, Burhanudin menjelaskan menyebutkan, hampir sebagian perkebunan masyarakat yang terendam air berada di pinggiran kali Balim, dimana masyarakat yang ada di Kabupaten Jayawijaya memang sangat tergantung pada hasil kebun.
“Masyarakat harus memanen, baik itu sudah waktunya ataupun belum ketika terjadi banjir dan mengenangi tanaman mereka, dan butuh 3 bulan untuk memananam kembali dan mereka kehilangan mata pencaharian mereka,” kata Burhanudin.
Menurutnya, untuk saat ini masyarakat harus ke kembali ke kebun, namun air yang masih naik turun karena hujan masih mengguyur Kabupaten Jayawijaya.
Untuk hal ini, menjadi perhatian penting agar masyarakat bisa bertahan untuk 3 sampai 4 bulan kedepan, sehingga harus dipikirkan untuk mendistribusiakan bahan makanan kepada masyarakat yang terdampak banjir.
Dari pantauannya, Burhanudin menyebutkan, tempat tinggal masyarakat yang berada di pinggiran kali balim membutuhkan alat Transportasi seperti perahu guna mengantisipasi meluapnya air dari Kali Balim.
“Sesuai dengan situasi di sini, mungkin bisa angkat hasil kebun mereka juga bisa digunakan evakuasi,” kata Burhanudin.
Menurutnya, dari hasil yang dilihat dilapangan, akan menjadi rekomendasi agar Provinsi atau pemerintah Pusat dapat ditindaklanjuti.
Terkait permintaan masyarakat untuk pegadaan perahu, Burhanudin mengakui akan memasukannya dalam laporan.
Sementara itu, Kepala Kelurahan Ilokama, Viktor Haluk menjelaskan, kejadian banjir bukan hanya terjadi di Distrik Wesaput saja, melainkan hal yang sama juga terjadi di beberapa Distrik yang ada di Kabupaten Jayawijaya, terutama yang ada di pinggiran kali Balim.
Menurutnya, akibat bajnjir itu, lahan perkebunan masyarakat terendam air, sehingga terjadi gagal panen dan membuat hasil perkebunan masyarakat seperti Hepere atau Uni jalan dan beberapa sayur menjadi busuk.
Mewakili masyarakat, Voktor Haluk berharap kepada pemerintah untuk memberikan bantuan bahan makanan agar masyarakat yang terdampak bisa bertahan hidup sambil menunggu membuka lahan baru.
Serta pemerintah diharapkan membantu perahu bagi masyarakat, agar disaat banjir, hasil perkebunan masyarakat dapat diangkut menggunakan perahu mesin.(NP)