JAYAPURA (KT) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian menyebut Gubernur Papua, Lukas Enembe sempat berkomunikasi dengannnya perihal perjalanannya ke Papua Nugini (PNG).
“Mengenai masalah ke PNG, Gubernur sempat menelpon saya, menyampaikan bahwa keluar itu dalam rangka berobat kaki katanya,” kata Tito, Senin (05/04/2021).
Tito mengetahui pasti kondisi kesehatan Gubernur Enembe tidak baik. Bahkan beberapa kali Gubenur Papua berobat di Jakarta.
“Saya ngerti betul itu, kemudian kondisi fisiknya tidak begitu bagus. Terkahir sebulan lalu,” kata Tito.
Namun demikin kata Tito, soal perjalananan ke PNG tanpa mengantogi dokumen resmi, hal itu tetaplah salah.
“Saya sudah sampaikan, apapun caranya, apapun alasannya, langkah itu salah, tidak sesuai aturan dan tanpa ijin apalagi di tengah situasi pandemi,” tegas Tito.
Tito pun akan menemui Gubenur Enembe, apalagi sejak perjalanannya ke PNG akhir Maret kemarin, Tito mengaku belum menerima surat ijin dari Gubernur Lukas.
“Sampai hari ini pak gubernur (Lukas Enembe) tidak pernah mengajukan izin ke Kemendagri, tidak pernah. Kalau memang urgent sekali, komunikasi dengan saya sebagai otoritas yang memberikan izin, setelah itu surat menyusul, makanya saya mau temuin,” kata Tito.
Tito menambahkan Kemendagri, tidak menolak kepala daerah yang ingin berobat, termasuk untuk pengobatan ke luar negeri.
“Bukan hanya Papua saja, semua kepala daerah, tidak pernah kita tolak,” tegasnya.
Sebab, jika prosedur dan aturan itu dilanggar maka itu melanggar hukum dan itu ada sanksinya.
“Untuk sementara saya sudah berikan sanksi teguran keras. Karna kalau memang untuk tujuan kesehatan pasti kita akan ijinkan,” tambah Tito.
Ditempat berbeda, Kepala Divisi Imigrasi Kanwil Kementrian Hukum dan HAM Provinsi Papua, Novianto Sulastono mengatakan telah meminta klarifikasi terkait perjalanan ilegal Gubernur Lukas Enembe.
“Sudah kita minta klarifikasi saat kepulangan beliau waktu di Skow, saya pikir juga semua sudah jelas, pak Gubernur pun telah berbesar hati mengakui bahwa tindakan yang dilakukan itu salah,” kata Novianto.
Novianto sekaligus meluruskan pemberitaan sebelumnya yang menyebut pihaknya akan memanggil Gubernur Lukas Enembe.
“Kita minta klarifikasi kan tidak harus memanggil beliau datang ke kantor. Bisa stafnya beliau juga, dan itu sudah kita lakukan saat di Skow,” jelasnya kepada Kawat Timur, Senin (05/04/2021)